REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya perbaikan dan rehabilitasi sekolah rusak sepertinya masih terus saling berkejaran. Apalagi, melihat kerusakan yang terjadi, biaya yangdiperlukan cukup tinggi. Karena itu pula, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menimbang untuk menghapus dana rehabilitasi sekolah.
Menurutu penilaian Ahok, dana untuk rehabilitas sekolah, tidak tepat pada sasaran. Kebanyakan pihak sekolah mengadakan barang-barang yang tidak terlalu perlu, seperti pengadaan alat multimedia lebih dari seperlunya untuk Sekolah Dasar. Sehingga ia berupaya untuk mengahapus anggaran tersebut. "Kita akan hapus dana rehab, kita alihkan untuk hal yang lebih penting," tegas Ahok di sela acara Program penyerahan Rain Water Harvesting (RWH), Sabtu (22/3)
Ahok merasa bingung dengan besarnya dana rehab. Padahal menurut dia mayoritas gedung sekolah di DKI Jakarta sudah cukup memadai, tidak perlu direhab lagi. Dia menganalogikan besarnya dana rehab sekolah di DKI Jakarta, sama saja seperti membangun gedung sekolah di di kampung halaman Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah.
Disamping menghapus dana rehabiltas sekolah, dia juga akan mengalokasikan dan tersebut untuk pembanguan Super Blok dan biaya hidup para pelajar yang kurang mampu. Ia mengatakan pembangunan Super Blok akan lebih efektif dari pada rehab yang tidak masuk akal. "Masak dana rehab sekolah saja sampai miliaran," keluhnya.