REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —- Isu kejahatan Narkoba belakangan kurang ‘mencuri’ perhatian masyarakat. Dinamika terorisme dan korupsi lebih banyak menyedot perhatian publik. Padahal, ancaman bahaya Narkoba kepada bangsa ini masih sangat tinggi.
Untuk itulah, demi tetap memberikan kesadaran kepada masyarakat akan bahaya Narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) rajin melibatkan media. Menurut Kasubdit Media elektronik Deputi Bidang Pecegahan BNN Kombes Chotidjah peran media amat dibutuhkan untuk mendampingi upaya mereka memberantas Narkoba di negeri ini.
“Media punya peran besar untuk menyampaikan pesan positif kepada masyarakat terkait seperti apa upaya pemberantasan Narkoba di negeri ini,” ujar perwira melati tiga di kepolisian ini di Jakarta Sabtu (22/3).
Dia mengatakan, imbas pemberitaan mengenai pemberantasan Narkoba bagi masyarakat akan membantu BNN dalam memberikan edukasi. Terutama, mengenai program penanggulangan bagi pengguna Narkoba.
Chotidjah memaparkan, saat ini BNN tengah gencar menanamkan keyakinan kepada para pengguna Narkoba di mana pun berada untuk menyerahkan diri. Dia berujar, pengguna ataupun pecandu tidak perlu takut tindak lanjut pidana yang akan diterapkan. Pasalnya, saat ini rehabilitasi lebih dikedepankan Negara untuk menolong pecandu ketimbang memenjarakannya.
“Dengan adanya pemberitaan, layanan IPWL (Insitusi Penerima Wajib Lapor) kini terlihat makin banyak masyarakat yang datang untuk diterapi dan rehabilitiasi,” kata dia.
Gaya pemberantasan Narkoba di Indonesia saat ini lebih mengedepankan pencegahan. Prinsipnya, bila tak ada lagi yang gemar pada Narkoba, maka negeri ini tidak akan lagi menjadi pasar menggiurkan bagi para Bandar.