REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat, akan membuat interchange Tol Padaleunyi, ke Gedebage Kota Bandung. Interchange ini akan dibangun mulai dari kilometer 149 Tol Padaleunyi, hingga Peti Kemas Jalan Soekarno Hatta. Pembebasan tanah proyek tersebut, akan dimulai April, sementara proyek ditarget segera mulai pada Juni 2014.
Menurut Kepala Biro Aset Pemprov Jabar, Dadang Suharto, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Bandung, mengenai rencana tersebut.
"Intinya akan segera bersama-sama membebaskan lahan di interchange oleh Pemprov dan Pemkot. April dimulai. Kalau pembebasan bisa cepat selesai, Juni bisa pembangunan fisik," ujar Dadang kepada wartawan di Gedung Pakuan, Jumat (21/3).
Menurut Dadang, untuk pendanaan Pemprov Jabar telah menyiapkan Rp 26 miliar untuk pembebasan untuk 6-7 hektare. Sementara, Pemkot Bandung menganggarkan lebih besar sekitar Rp 71 miliar. "Perkembangan harga kami tidak tahu seperti apa di lapangan. Makannya kami apraisal dulu," katanya.
Dadang mengatakan, akses jalan tol hingga perempatan Jalan Rumah Sakit tersebut panjangnya 3,7 kilometer. Untuk tahap pertama dianggarkan dulu Rp 26 miliar. ''Nanti, APBD Perubahan akan ditambah lagi. Jumlahnya kita pertimbangkan," kata Dadang.
Saat ini, kata Dadang, panitia pembebasan lahan yang dipimpin Pemkot Bandung masih lakukan sosialisasi kepada warga dan pemilik lahan. Setelah sosialisasi dan aprisal selesai, pihaknya akan langsung membebaskan tanah dengan dana pengganti.
''Panitia pembebasan juga sudah melakukan pengukuran di lokasi tanah yang hendak dibebaskan,'' katanya.
Menurut Dadang, pembangunan interchange tersebut diperuntukan untuk menunjang acara pembukaan Pekan Olahraga Nasional XIX 2016 nanti. Saat ini, kondisi akses ke stadion sangat tidak memungkinkan. Apalagi buat keluar masuk transportasi acara berskala besar seperti PON.
''Jadi, kami buka akses ke Stadion di Gedebage, dari kilometer 149 sampai Jalan Soekarno Hatta dan Terminal Peti Kemas Bandung,” katanya.
Saat ini, sebetulnya akses dari kilometer 151 sudah dibuka, namun hanya untuk pasokan logistik proyek sementara.
Proyek ini, menurutnya, telah dapat izin dari Kementerian Pekerjaan Umum. Bahkan, Dirjen Pekerjaan Umum pun pernah meninjau lokasi proyek. Rencananya tahun depan pengerjaan fisik sudah dimulai agar bisa digunakan pada pembukaan PON 2016.
“Artinya pemerintah hanya punya waktu satu tahun mengerjakan proyek. Akses ini minimal sudah dibuka tahun depan," kata Dadang.
Sementara menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jabar, Deny Djuanda, proyek pembukaan akses interchange pun akan dilelang secara terbuka. Pihaknya berharap, pembebasan lahan segera dimulai, mengingat akses akan dipakai beberapa tahun lagi.
"Secepatnya, silakan bebaskan lahan. Kan 2016 sudah dekat," kata Deny.