Kamis 20 Mar 2014 14:33 WIB

Tol Cijago Ditargetkan Selesai Awal 2016

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Bilal Ramadhan
Pembangunan ruas Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) berlangsung di Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat,Pembangunan ruas Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) berlangsung di Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pembangunan ruas Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) berlangsung di Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat,Pembangunan ruas Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) berlangsung di Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, Tol Cijago Ditargetkan Selesai Tahun 2016

REPUBLIKA.CO.ID, Depok-- Kementerian Pekerjaan Umum tengah mengejar target pembangunan ruas jalan tol Cinere-Jagorawi (Cijago) Seksi II. Ruas jalan tol sepanjang 5,5 kilometer (km) ini merupakan bagian pembanguan CIjago yang totalnya 14,46 km.Pembanguanan secara keseluruhan ditargetkan selesai awal 2016.

Pembangunan jalan tol Cijago ditargetkan mengurai kemacetan yang terjadi di jalan raya Bogor ke arah Depok dan sebaliknya. Seksi I sepanjang 3,70 kilometer sudah dioperasikan sejak Januari 2012. "Seksi kedua kami targetkan selesai Februari 2015, dan seksi III targetnya selesai akhir 2016," ujar Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, Kamis (20/3).

Pembangunan Cijago membutuhkan dana sebesar Rp2,4 triliun. Dana ini berasal dari equity Pt. Translingkar Kita Jaya dan didukung pendanaan melalui sindikasi perbankan yang terdiri dari Bank Mandiri, Bank DKI dan Bank Jatim

Djoko mengakui proyek ini masih terkendala beberapa hal, termasuk masalah pembebasan lahan. Tanah yang dibebaskan untuk pembangunan jalan tol Seksi II Raya Bogor -Kukusan ini baru mencapai 46,17 hektar atau 87,07 persen dari total kebutuhan seluas 53,02 hektar. Pelaksanaan konstruksi baru bisa dilakukan setelah pengadaan mencapai 75 persen.

Ia juga mengaku tidak ada masalah soal anggaran untuk pembebasan tanah. Namun masyarakat masih harus diyakinkan agar mau menjual tanahnya.  Berkaca dari proyek pengangunan Seksi I, dimana masyarakat bisa menyerahkan tanahnya tanpa konflik. Proyek ini diyakini berjalan sesuai dengan aturan tata ruang dan tidak merugikan masyarakat.

PT. Translingkar Jaya sebagai pemegang konsesi berkomitmen mengejar ketertinggalan dalam pembangunan jalan tol Seksi II. Direktur Utama Pt. Transligkar Jaya, Hilman Muchsin mengatakan hambatan utama yaitu soal pembebasan lahan. Ia berharap pembebasan lahan dapat selesai seluruhnya tahun ini. 

Menurut dia, pembangunan jalan tol sangat diperlukan untuk mendukung mobilitas masyarakat. Ketika proyek Seksi I selesai, volume kendaraan yang melintasi Jagorawi -Cisalak meningkat pesat. Pada tahun 2012, sebanyak 30600 kendaraan melintas setiap hari. Tahun lalu, jumlahnya mencapai 35000 per hari. "Sejak operasi tahun lalu ada 18 juta kendaraan yang melintasi jalan tersebut," katanya.

Sementara itu, investasi pembangunan jalan tol Seksi III ruas jalan tol Cijago mencapai Rp 2.621 Triliun dengan masa konsesi selama 35 tahun. Ruas terakhir ini terbentang antara Kukusan-Cinere dengan panjang 5,44 kilometer.

Pihak Panitia Pengadaan Tanah Tol Cijago telah selesai melaukan inventarisasi ulang dan tengah mengajukan peta bidang ke BPN Kota Depok.  Hal ini dilakukan sebelum upaya pembebasan lahan warga dilakukan. Tanah yang kaan dibebaskan mencapi 46,17 hektar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement