Kamis 20 Mar 2014 08:15 WIB

BNP2TKI Diperkuat SDM Berintegritas Tinggi Terhadap TKI

Kantor BNP2TKI.
Foto: kampungtki.com
Kantor BNP2TKI.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kepala BNP2TKI yang baru saja dilantik, Gatot Abdullah Mansyur, diharapkan mampu menata badan ini secara cepat dengan memperkuat sumber daya manusia berintegritas dan memiliki kepedulian tinggi terhadap permasalahan yang dihadapi para TKI.

"Untuk menjawab tantangan ke depan yang semakin besar, maka BNP2TKI perlu memperkuat SDM nya dengan orang-orang yang sangat peduli terhadap permasalahan TKI," kata mantan Direktur Kerja Sama Luar Negeri BNP2TKI, Hermono di Kuala Lumpur, Rabu.

Hermono yang kini menjabat sebagai wakil Duta Besar RI untuk Malaysia menyampaikan harapan besar itu kepada Kepala BNP2TKI yang baru dilantik menggantikan Jumhur Hidayat yang telah menjabat ketua badan tersebut selama 7 tahun.

Menurut dia, permasalahan TKI itu semakin berat dan kompleks sehingga perlu ada pemahaman yang dalam guna mencarikan solusi penanganannya.

Untuk itu, Kepala BNP2TKI harus dapat mendemostrasikan sebagai pemimpin yang kuat yang mampu melakukan perubahan, yang datang dari atas ke bawah sehingga proses reformasi bisa berjalan dengan cepat.

Mengenai sosok Gatot, kata dia, dikenal sebagai orang yang cukup ahli menangani permasalahan TKI terutama di kawasan Timur Tengah sebab dia pernah menjadi Duta Besar di Arab Saudi.

"Gatot orangnya baik dan punya pengalaman dalam penanganan TKI khususnya di Timur Tengah," paparnya.

Namun demikian, perlu diingatkan masalah TKI bukan hanya terjadi di Arab Saudi, tapi juga di sejumlah negara, bahkan permasalahan TKI di Malaysia juga banyak dengan permasalahan yang terbilang cukup kompleks.

Dalam hal ini, pihak KBRI Kuala Lumpur siap berkoordinasi dan membantu pihak BNP2TKI dalam penanggulangan permasalahan TKI.

Hermono punya keyakinan apabila permasalahan TKI di Malaysia dan Arab Saudi ataupun Timur Tengah dapat ditekan maka tentulah bisa mengurangi sebagian besar permasalahan TKI.

Perlu diingat jumlah TKI yang ada di Malaysia, Arab Saudi dan Timur Tengah mencapai 70 persen dari total jumlah TKI diseluruh dunia.

Memperbaiki data Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang baru dilantik Gatot Abdullah Mansyur mengatakan salah satu hal yang akan pertama kali dilakukannya adalah memperbaiki data TKI.

"Jadi banyak TKI yang ditempatkan yang tidak terdaftar di KBRI karena banyak PJTKI yang tidak melaporkan pemberangkatannya ke kita," kata Gatot usai serah terima jabatan (Sertijab) dengan mantan Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat di gedung BNP2TKI, Jakarta, Rabu.

Gatot yang tadinya menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Arab Saudi itu mengetahui persis mengenai pendataan TKI yang disebutnya kurang akurat karena proses pencatatan yang kurang baik.

"KBRI mencatat TKI yang terdaftar saja, sedangkan di sini (di Tanah Air) mencatat jumlah TKI yang pergi, jadi memang tidak sama datanya," ujarnya.

Gatot mengatakan di KBRI Arab Saudi hanya ada sekitar delapan PJTKI yang rutin mengirimkan data TKI.

Kondisi yang sama juga disebutnya dialami oleh kedutaan besar RI hampir diseluruh negara, sehingga pencatatan jumlah TKI itu tidak pernah akurat.

Selain perbaikan data TKI, Gatot menyoroti mengenai peningkatan SDM para TKI sebelum dilakukan penempatan.

"Harus dibenahi peningkatan SDM ini. TKI yang mau berangkat ke luar negeri ibarat orang mau berenang. Harus diajari berenang, diberi pelampung," ujarnya.

TKI yang diberangkatkan disebutnya jarus memiliki pengetahuan lengkap, terutama mengenai perlindungannya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement