REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Lokawisata Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menurun akibat adanya peningkatan aktivitas Gunung Slamet.
"Lokawisata Baturraden selalu ramai dikunjungi wisatawan pada hari Minggu atau hari-hari libur lainnya. Namun sejak status Gunung Slamet dinaikkan menjadi 'Waspada' (level II), jumlah kunjungan wisatawan ke Lokawisata Baturraden mengalami penurunan," kata Sekretaris Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lokawisata Baturraden, Kusmantono di Baturraden, Banyumas, Senin (17/3).
Menurut dia, penurunan jumlah kunjungan wisatawan tersebut terlihat pada Minggu (16/3) karena hanya mencapai 950 orang. Padahal biasanya bisa mencapai di atas 2.000 orang.
Ia menduga penurunan jumlah kunjungan itu disebabkan adanya kekhawatiran calon wisatawan terhadap kondisi Gunung Slamet sehingga mereka membatalkan rencana kunjungannya ke Baturraden dan mengalihkannya ke tempat lain.
"Sejumlah biro perjalanan membatalkan rencananya untuk membawa calon wisatawan ke Baturraden karena khawatir terhadap kondisi Gunung Slamet," katanya.
Dalam hal ini, ia mencontohkan salah satu biro perjalanan yang akan membawa sekitar 400 wisatawan dari Boyolali. Karena adanya peningkatan status Gunung Slamet, maka biro perjalanan tersebut membatalkan rencana kunjungannya ke Baturraden pada Ahad (16/3).
"Padahal sebelumnya, kami telah mengonfirmasi rencana tersebut, dan biro perjalanan itu telah memastikan akan datang," katanya.
Terkait hal itu, Kusmantono mengatakan bahwa pihaknya akan mencoba menghubungi biro-biro perjalanan lainnya agar tidak membatalkan rencana kunjungan ke Baturraden. Lokawisata Baturraden tetap aman dikunjungi wisatawan meskipun berada di kaki Gunung Slamet.
"Dari pengamatan kami tadi pagi, Gunung Slamet tidak mengeluarkan kepulan asap seperti beberapa hari sebelumnya. Bahkan, Lokawisata Baturraden hingga saat ini belum pernah terkena hujan abu dari Gunung Slamet, yang ada hanya gerimis," katanya.
Seperti diwartakan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Senin (10/3), pukul 21.00 WIB meningkatkan status Gunung Slamet dari "normal" (level I) menjadi "waspada" (level II).