REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG-- Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berpesan kepada Joko Widodo jika kelak menjadi Presiden Republik Indonesia agar mengabdikan dirinya secara total untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Ibu Megawati juga berpesan kepada Pak Jokowi (sapaan akrab Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, red.) supaya menjaga dan mengamankan serta mempertahankan Pancasila 1 Juni, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, dan Undang-Undang Dasar 1945," kata Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, S.H. melalui pesan singkatnya kepada Antara di Semarang, Sabtu.
Megawati juga berpesan kepada Jokowi supaya mengimplementasikan Trisakti Bung Karno dalam setiap pengambilan keputusan politik pembangunan di mana pun, yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial budaya.
Tjahjo yang juga anggota Komisi I DPR RI asal Daerah Pemilihan Jawa Tengah I menyampaikan bahwa Megawati juga berpesan kepada seluruh jajaran internal partai agar terus menegakkan disiplin partai dan terus-menerus memiliki kesadaran revolusioner untuk menempatkan momentum pencapresan sebagai momentum politik demi mewujudkan cita-cita proklamasi.
Hal itu, kata Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, sebagaimana disampaikan oleh Bung Karno bahwa kemerdekaan adalah jembatan emas untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Menyinggung soal Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendeklarasikan atau memberikan mandat kepada Jokowi sebagai capres dari PDI Perjuangan, Tjahjo mengemukakan, "Perlu saya tegaskan bahwa pencalonan capres dan cawapres merupakan momentum politik yang sangat strategis yang ikut menentukan nasib bangsa dan negara ke depan."
Dengan demikian, lanjut Tjahjo, ketika momentum tiba, dipastikan disampaikan secara khusus dan momentum yang tepat menjelang kampanye pemilu anggota legislatif. Tjahjo menekankan, "Keputusan Ibu Megawati, sebagaimana mandat PDI Perjuangan yang diberikan kepada beliau, saya kira sudah mendapatkan pertimbangan yang matang dari Ibu Megawati setelah mencermati gelagat dinamika perkembangan politik nasional menjelang kampanye pemilu, dan tentunya beliau juga mencermati keinginan masyarakat Indonesia."