REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memakai nada tinggi saat memimpin rapat penanganan asap Riau. Ia tak habis pikir bencana serupa terus terjadi di provinsi tersebut.
"Ini terjadi lagi. Riau lagi," katanya saat memulai pengantar rapat lintas provinsi yakni Jawa Tengah, Jakarta, dan Riau.
Riau, kata dia, seharusnya bisa belajar dari peristiwa serupa tahun lalu. Kala itu, bencana asap terjadi bahkan sampai ke negara tetangga. Di tengah situasi krisis akhirnya dilakukan tindakan cepat. Jajaran TNI/Polri dikerahkan.
Bahkan ketika itu, ia memberikan waktu satu pekan untuk selesaikan masalah asap. Tetapi dalam waktu lima hari bencana asap di Riau bisa diatasi. Sayangnya, pelajaran tahun lalu tidak diterapkan tahun ini sehingga bencana serupa kembali terjadi.
"Saya lihat, terus terang, kita tidak efektif benar dalam menangani semua ini sehingga membesar dan dalam skala sekarang ini," katanya.
Ia mengatakan bencana asap yang terus menerus terjadi tak lain disebabkan oleh kesalahan sendiri. Sebagian masyarakat di Riau melakukan pembakaran di lahan-lahan yang ada. Belum lagi cuaca ekstrim yang ikut membuat api mudah menjalar.
SBY pun mengatakan akan mengeluarkan instruksi untuk dilaksanakan oleh semua pihak setelah mendengarkan laporan. "Operasi tanggap darurat akan lakukan bersama setelah mendengar langsung laporan situasi terkini. Dari situ saya putuskan," katanya.