Kamis 13 Mar 2014 22:06 WIB

Saatnya Gali Sejarah Bangsa

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Agung Sasongko
 Pasukan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) melintasi jalan Braga pada reka ulang sejarah penembakan Letkol Adolf Lembong, Bandung, Jabar, Ahad (19/1). (Septianjar Muharam)
Pasukan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) melintasi jalan Braga pada reka ulang sejarah penembakan Letkol Adolf Lembong, Bandung, Jabar, Ahad (19/1). (Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sejarah memberikan pelajaran berharga, betapa perbedaan,pertentangan, dan pertukaran pikiran mengantarkan bangsa Indonesiake gerbang kemerdekaan. Generasi muda kemudian mencermati keinginan bersatu di dalam satu identitas kebangsaan.  

Presidium Nasional Ikatan Lembaga Ilmu Sosial dan Politik Indonesia (ILMISPI), RhezaWahyu Anjaya, menyatakan perbedaan tidak menjadi persoalan. Sikap yang harus ditonjolkan adalah penghargaan dan penghormatan terhadap perbedaan. “Ini hanya bisa ditanamkan melalui pancasila,” imbuhnya, Kamis (13/3).

Untuk lebih memahami nilai sejarah dan kepancasilaan, pihaknya bersama Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Hasanuddin akan menggelar Temu dan Dialog Kebangsaan Generasi Muda. Acara digelar pada Jumat (14/3) di Aula Prof. Dr. Syukur Abdullah, Gedung Fisip, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.  

Rheza menyatakan tujuan dialog kebangsaan ini adalah untuk mengupas sejarah nilai-nilaikebangsaan yang melahirkan dan memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan, danmenguatkan nilai-nilai kebangsaan bagi generasi muda penerus bangsa.  Sekitar 200 Mahasiswa se-Sulsel akan mengikuti kegiatan ini.

Tema yang diusung adalah penguatan nilai-nilai kebangsaan untuk keutuhan NKRI. Dialog ini akan menghadirkan Sejarawan, Prof. Dr. Salim Said, Rektor Universitas Hasanuddin Makassar Prof. Dwia Aries Tina, MA, Ketua forum Pemred,Norjaman Mochtar dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unhas, Supratman, SS. MA.  

Dialog akan membicarakan sejarah nilai-nilai kebangsaan yang melahirkan dan  memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan. Kemudian mereka akan menjawab apa saja permasalahan yang dihadapi oleh budaya daerah dan apa saja upaya-upaya yang harus ditingkatkan demi memperkokoh Budaya Nasional. 

Harapannya agar kearifan budaya daerah dapat berfungsi sebagai salah satu sumber nilai-nilaiyang luhur bagi maksud tersebut. Dengan kata lain, kearifan budaya daerah bisa menjadi sumuryang tak kunjung kering di musim kemarau panjang, nilai-nilai kebijaksanaan bagi perwujudancita-cita bangsa yang seimbang, baik secara lahiriah maupun batiniah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement