Kamis 13 Mar 2014 17:31 WIB

Bupati Purwakarta Akan Bubarkan PAUD

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Indira Rezkisari
Anak di PAUD.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Anak di PAUD.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, Jawa Barat, berencana akan membubarkan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD). Pasalnya, lembaga tersebut dinilai telah membangkrutkan perekonomian masyarakat.

Adanya PAUD dianggap telah meningkatkan biaya hidup masyarakat mengalami.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan siap membubarkan lembaga pendidikan tersebut. Alasannya, keberadaan lembaga tersebut meningkatkan tingkat konsumerisme masyarakat. Terutama, ibu-ibu.

Dedi menyontohkan, anak yang belajar di PAUD, uang saku untuk jajannya hanya Rp 10 ribu per hari. Namun, uang saku orang tuanya yang menunggui anak tersebut jauh lebih besar. Bisa sampai lima kali lebih besar dari uang jajan anaknya. Belum lagi, ibu-ibu yang menunggui anaknya itu terlibat dalam kegiatan yang kurang bermanfaat.

"Seperti, menggosip," ujar Dedi, Kamis (13/3).

Seharusnya, pendidikan anak usia dini ini, tidak dibebankan pada lembaga (sekolah). Melainkan, orang tua harus bertanggungjawab penuh dalam mendidik anak-anaknya. Apalagi, anak usia dini masih dalam tahap periode emas dalam berpikir.

Tetapi, ada pemikiran yang kurang tepat terhadap generasi saat ini. Terutama orang tua. Ketika anak-anaknya berusia tiga sampai lima tahun, mereka sibuk mendaftarkan anaknya ke sekolah. Tetapi, pelajaran di rumahnya minim.

Seharusnya, pelajaran di rumah porsinya jauh lebih besar ketimbang dari sekolah. Sebab, sekolah itu hanya sekedar mendapat legalitas formal pendidikan saja.

"Karena itu, ketimbang jadi bumerang nantinya, lebih baik PAUD dibubarkan saja," ujar Dedi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement