Rabu 12 Mar 2014 20:24 WIB

Peserta BPJS Kesehatan Mandiri Capai 800 Ribu Jiwa

BPJS
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
BPJS

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Jumlah peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan secara mandiri yang telah mencapai 800 ribu jiwa menunjukkan program tersebut mendapat respons positif masyarakat.

"Data peserta BPJS mandiri sebanyak itu, tercatat per 8 Maret 2014," ujar Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum BPJS Kesehatan Taufik Hidayat setelah meninjau pelayanan BPJS di Puskesmas Jekulo, Kabupaten Kudus, di Kudus, Rabu (12/3).

Jumlah total peserta BPJS hingga saat ini, kata dia, tercatat 117 juta jiwa, sedangkan target untuk BPJS Kesehatan selama 2014 mencapai 121 juta jiwa.

Terkait dengan peninjauan pelayanan BPJS di Puskesmas Jekulo, dia mengaku mendapatkan masukan bahwa layanan masih terkendala dengan jaringan internet yang kurang maksimal.

Akibatnya, kata dia, dalam membuat surat rujukan pasien tidak bisa maksimal, karena masih harus menunggu lama. "Jika tidak ada kendala jaringan internet, tentunya layanan pasien rujukan tidak perlu menunggu waktu terlalu lama," ujarnya.

Dengan adanya persoalan tersebut, kata dia, surat rujukan bisa dilakukan secara manual dan dikirim ke rumah sakit agar data pasien rujukan tersebut bisa dibuka.

Layanan tersebut, kata dia, memang untuk memudahkan pasien agar tidak perlu membawa surat dokumen dari puskesmas ke rumah sakit rujukan.

Ia mengatakan tentang salah satu tujuan kedatangan ke Kudus, yakni untuk memastikan pelaksanaan layanan BPJS berlangsung lancar atau tidak.

Adanya permasalahan jaringan internet, katanya, akan dibawa ke kantor pusat untuk dilakukan pembenahan di internal BPJS Kesehatan dan berkoordinasi dengan PT Telkom sebagai penyedia jasa layanan internet. BPJS juga bekerja sama dengan perusahaan tersebut.

Permasalahan jaringan internet, katanya, memang dijumpai di beberapa daerah, namun sebagian besar sudah berjalan dengan baik. "Ada pula yang menyiapkan beberapa provider penyedia layanan internet untuk antisipasi permasalahan serupa," ujarnya.

Terkait dengan data peserta BPJS Kesehatan yang sebelumnya berasal dari PT Jamsostek, katanya, masih dilakukan proses konfirmasi kepada beberapa perusahaan yang sebelumnya dilayani PT Jamsostek.

Pasalnya, kata dia, buruh yang bekerja di perusahaan tertentu, biasanya ada yang keluar maupun masuk sehingga perlu diperbarui.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement