REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persiapan pembangunan monorel terus digenjot oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dan investor Cina. Untuk menyelesaikan masterplan monorel Bandung Raya, Cina memberikan hibah masterplan senilai Rp 50 miliar.
''Hibahnya Rp 50 miliar itu dalam bentuk barang berupa masterplan. Jadi, terserah Cina akan menyusun kerja sama dengan siapa saja,'' ujar Asisten Daerah (Asda) Bidang Administrasi Provinsi Jabar, Iwa Karniwa, kepada ROL, Selasa (11/3).
Menurut Iwa, Ia berharap masterplan tersebut bisa selesai sebelum acara launching monorel pada Agustus 2014. Targetnya, bulan Maret bisa selesai. Masterplan Bandung Raya ini dibuat, agar bisa diketahui detailnya seperti apa. Selain itu, Dinas Perhubungan Jabar pun, akan menyusun detail rencana tata ruang dan perkeretapiannya. ''Dalam waktu yang bersamaan, kami pun melakukan pembahasan detail dengan kabupaten/kota terkait,'' katanya.
Iwa mengatakan, daerah yang terlibat dalam pembangunan monorel tersebut adalah Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Sumedang, Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat. ''Insya Allah, pembangunan monorel ini bisa berjalan lancar karena semua daerah mendukung,'' ujarnya.
Selain itu, menurut Iwa, saat teleconference dengan Cina belum lama ini, dibahas juga kalau Cina melalui BUMN nya sudah menyusun kerangka acuan kerja. Penyusunanya melibatkan doktor ahli tata ruang dari ITB.
Sementara untuk feasibility study (FS), menurut Iwa, sedang di proses juga. Yakni, dengan melibatkan lisensi officer pemerintah Cina yang bisa menguasai mandarin dan Inggris. ''Pra FS, awal April sudah selesai,'' katanya.