REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga dan petugas pengelola sampah Lenteng Agung mendesak pemerintah untuk segera menyediakan kendaraan pengangkut sampah. Kekurangan truk pengangkut sampah menyebabkan sampah menumpuk di TPS Lontar, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Desakan ini disampaikan oleh Ketua RT 2 RW 3 Kelurahan Lenteng Agung, Selatan, Marjuki (33). Menurut Marjuki, salah satu sebab penumpukan sampah di TPS Lontar yang terletak di Lenteng Agung adalah minimnya armada pengangkut.
Akibatnya, penumpukan sampah yang terjadi selama tiga bulan terakhir dirasakan warga. Bau busuk dari tumpukan sampah dirasakan warga RT 2 Lenteng Agung yang berjumlah 500 jiwa.
“Kalau truknya banyak, sekali angkut bisa habis dan tidak sampe bau seperti sekarang,” kata Marjuki kepada Republika Online. Dia mengatakan warga kerap mengeluh kepada dia mengenai bau sampah yang terasa hingga ke pemukiman.
Permintaan serupa juga disampaikan oleh Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Selatan, Zaenal Syarifudin. Dia mengatakan salah satu penyebab penumpukan sampah di beberapa TPS di Jakarta selatan disebabkan oleh durasi pengiriman sampah dari jakarta ke Bantar Gebang hanya delapan jam per hari.
Dalam waktu delapan jam yang dimiliki, petugas sampah hanya dapat mengangkut sampah sekali jalan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang.
“Dari waktu delapan jam itu, kita cuma satu rit,” kata Zaenal.
Zainal mengatakan ada dua solusi yang bisa diusahakan. Pertama, memperpanjang waktu pengiriman atau menambah armada.
Namun, menurut Zaenal, penambahan dan peremajaan armada untuk Jakarta Selatan harus dilakukan mengingat jumlah dan kondisi armada yang dimiliki sudah tua dan sering macet.