Selasa 11 Mar 2014 12:28 WIB

Slamet Waspada, 21 Pendaki Masih Belum Turun

Rep: Eko Widyanto/ Red: A.Syalaby Ichsan
Gunung Slamet
Foto: yangkautau.blogspot.com
Gunung Slamet

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Sebanyak 21 pendaki yang sudah terlanjur melakukan pendakian, hingga Selasa (11/3) siang pukul 10.00 WIB, masih belum turun.

Slamet Hardiyansah, anggota SAR Pos Bambangan Desk a Kutabawa Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga, mengaku sudah mencoba menghubungi mereka via telepon genggam yang nomornya dicatatkan di pos pendakian Bambangan.

''Namun HP-nya sudah tidak bisa dihubungi. Entah karena HP mereka tidak aktif, sengaja dimatikan atau karena memang tidak ada sinyal? Kita tidak tahu,'' jelasnya.

Untuk itu, dia berharap para pendaki tersebut bisa mengetahui tanda-tanda aktivitas Gunung Slamet tidak aman untuk didaki, melalui suara gemuruh dan asap tebal yang sempat dilontarkan puncak Gunung Slamet. ''Mudah-mudahan saja demikian,'' jelasnya.

Sementara untuk melakukan penjemputan terhadap para pendaki tersebut, Slamet mengaku sudah mengirimkan sejumlah personil tim SAR ke pos 1 di jalur pendakian. ''Mereka akan menunggu di pos I, untuk menjemput pendaki yang turun,'' jelasnya.

Sesuai rekomendasi dari BNBP, setelah status bahaya Gunung Slamet ditingkatkan dari aktif normal menjadi Waspada, maka jalur pendakian ke puncak gunung tersebut ditutup sementara. Selain itu, warga dilarang beraktivitas dalam radius 2,5 km dari puncak Slamet.

Pada tahun 2009 silam, Gunung Slamet juga sempat mengalami peningkatan aktivitas. Dalam proses erupsinya, Gunung Slamet memiliki karakteritik mengeluarkan awan panas, lava pijar  dan juga melontarkan bom api berupa bongkahan-bongkahan batu yang membara. Ketika itu, lontaran bom api ini juga sempat membakar kawasan hutan lindung yang berada di lereng gunung tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement