REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hendak mewariskan rancangan APBN 2015 kepada penggantinya dan pemerintahan mendatang. Ia mengatakan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan APBN 2015 disusun karena masih tanggung jawabnya.
"Meski pun RKP dan APBN 2015 akan dilaksanakan oleh presiden baru, dengan pemerintahan yang baru pula, tapi sesuai dengan amanah dan ketentuan undang-undang, kita bertugas dan berkewajiban untuk menyusunnya," katanya, Senin (10/3).
Menurutnya, ada kemungkinan jika RKP dan APBN 2015 akan diubah ketika masa pemerintahan berganti. Tetapi setidaknya, ia berkeinginan agar sebelum masa jabatannya berakhir, rencana satu tahun ke depan bisa disusun.
SBY juga berencana untuk menyampaikan kepada penggantinya konsep pembangunan yang selama ini dilakukan.
"Kepada pengganti saya nanti sebelum berakhir masa jabatan saya akan jelaskan tentang rencana yang telah kita susun ini agar beliau mengerti dan kemudian bisa memikirkan apakah itu dijalankan dulu atau dilakukan perubahan. Itu adalah hak sepenuhnya presiden baru dan pemerintahan baru," katanya.
Menurutnya, dalam menyusun RKP dan APBN 2015 tetap harus mempertimbangkan kondisi tahun sebelumnya. Ia berharap kondisi ekonomi bisa lebih baik karena tahun lalu menunjukkan pergerakan yang menggembirakan. Misalnya nilai tukar rupiah yang kembali menguat, perbaikan IHSG, hingga neraca berjalan dan perdagangan.
"Ini bukan berarti perekonomian dunia termasuk perekonomian Indonesia sudah dikatakan akan baik-baik saja, tidak ada permasalahan dan tantangan. Tapi rancanan ini kita bangun atas dasar asumsi dan asumsi itu berangkat dari kondisi objektif sekarang dan kita perkirakan tahun depan seperti apa perekonomian global, regional dan kita sendiri," katanya.