Senin 10 Mar 2014 14:04 WIB

Sleman Kesulitan Kembangkan Udang Galah

Rep: Nur Aini/ Red: Nidia Zuraya
Budidaya udang galah bersama dengan padi (ugadi)
Foto: antara
Budidaya udang galah bersama dengan padi (ugadi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman masih kesulitan untuk mengembangkan udang galah di kelompok pembudidaya ikan setempat. Kondisi tersebut terjadi karena benih udang galah belum ada di tingkat lokal dan perawatan relatif sulit.

Kepala Bidang Perikanan, Dinas Pertanian Kehutanan dan Perikanan Sleman, Supramono mengatakan benih udang galah harus didatangkan dari kawasan Samas, Bantul. Pembubidaya lokal belum dapat menghasilkan benih udang galah sendiri. "Pembenihan udang galah harus pakai campuran air laut sehingga Sleman belum bisa buat sendiri," ungkap Supramono ditemui di ruang kerjanya, Senin (10/3).

Budidaya udang galah di Sleman masih dilakukan secara terbatas. Saat ini baru ada tujuh kelompok pembudidaya udang galah di Sleman. Mereka tersebar di Kecamatan Minggir, Kalasan, dan Depok. Setiap kelompok dapat menghasilkan 1,5 ton udang galah per bulan.

Jumlah produksi tersebut masih belum dapat memenuhi kebutuhan udang galah lokal. "Berapapun produk ikan yang dihasilkan Sleman, untuk kebutuhan sendiri saja kurang," ujarnya. Harga udang galah di tingkat petani sendiri mencapai Rp70-73 ribu perkilogram.

Pengembangan udang galah di Sleman juga terkendala dengan perawatan. Supramono mengatakan udang galah membutuhkan oksigen tinggi sehingga air harus terus mengalir. Sementara itu, pakan udang galah masih tergantung buatan pabrik.

Untuk meningkatkan produksi, kelompok pembudidaya Sleman akan memulai proyek percontohan mengembangkan udang galah di sawah atau minapadi. Proyek yang akan dimulai pada April mendatang tersebut menggunakan lahan persawahan padi seluas 1 hektar. Wilayah pengembangan udang galah tersebut berada di Pakem dan Depok yang masing-masing seluas 0,5 hektar.

Proyek percontohan minapadi udang galah tersebut berasal dari bantuan pemerintah pusat. Dua kelompok pembudidaya akan mendapatkan 100 ribu benih udang galah. "Pakan dan biaya olah tanah juga diberi pemerintah," ungkap Supramono. Dengan pengembangan itu, produksi udang galah ditarget bisa mencapai 2 ton tahun ini.

Budidaya ikan bersama padi sudah dilakukan di lahan sawah Sleman seluas 4 hektar tahun ini. "Kami mencoba mengembangkan udang galah agar nilai panen lebih tinggi," ungkap Supramono. Produksi ikan di Sleman pada 2013 sudah tercatat mencapai 25.883 ton.

Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu menilai potensi usaha perikanan di Sleman cukup besar dan berpotensi untuk dikembangkan. Hal itu didukung kondisi defisit ikan di Yogyakarta. "Defisit ikan di DIY mencapai lebih dari 20 ribu ton per tahun, " ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement