Sabtu 08 Mar 2014 15:06 WIB

Mahfud MD: Jangan Golput!

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Bilal Ramadhan
Golput   (ilustrasi).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Golput (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG-- Calon presiden Mahfud MD meminta kepada masyarakat di Indonesia agar menggunakan hak pilihnya saat pemilihan umum (pemilu) tahun ini. Kata dia, memilih untuk jadi 'kaum' golongan putih (golput), sama artinya dengan bersikap menyerah.

Kata dia, tingginya angka golput dalam setiap pemilu, berhasil membuat lembaga eksekutif dan juga legislatif, dikuasai oleh orang-orang yang tak berkompeten. "Golput, sama saja tidak bisa membuat negara ini lebih baik," kata Mahfud, saat jadi pembicara dalam kuliah umum di Auditorium Universitas Musi Rawas, Palembang, Sabtu (8/3).

Mahfud mengatakan, dengan memilih calon anggota di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Presiden RI, yang tepat, adalah satu cara menyelamatkan negara ini dari ragam soal. Mahfud yakin, jutaan caleg dan duet capres/cawapres dalam tahun politik saat ini, punya visi baik membangun bangsa.

Untuk itu, kata dia, perlu bagi pemilih yang sah dalam tahun politik saat ini, paham benar dengan tanggungjawab tersebut. Selanjutnya, dia mengingatkan, agar caleg dan juga dirinya sebagai capres, paham benar dengan maksud pemberian kekuasaan oleh rakyat itu.

Angka golput dalam tiap tahun politik di Indonesia terbilang tinggi. Tahun sekarang pun, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak dapat meningkatkan partisipasi pemilu di masyarakat. KPU pasang target partisipasi pemilu sebesar 75 persen, dari sekira 186 juta daftar pemilih tetap (DPT).

Menurut Mahfud, masih adanya golput di Indonesia, bisa jadi disebabkan lantaran sikap apatis masyarakat, yang kecewa dengan kondisi berbangsa yang terancam 'ambruk'. Tetapi, ia yakin, dengan ikut memilih dalam pemilu adalah jalan lebih baik ketimbang golput.

"Tidak memilih pun, anggota DPR itu tetap 560 orang. Tidak memilih juga, tidak menghalangi kepemimpinan di Indonesia," ujar dia. Karena itu, tegas dia, menggunakan hak pilih adalah cara terbaik mendudukkan orang yang tepat untuk duduk di pemerintahan dan juga di lembaga legislatif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement