REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA BESAR -- Aksi pencurian ternak yang terjadi di wilayah Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, berhasil digagalkan jajaran Muspika setempat dengan dibantu warga.
Camat Alas Barat, Drs Iwan Sofyan yang dikonfirmasi di Sumbawa Besar, Jumat, menyatakan, kegagalan aksi pencuri itu disebabkan adanya koordinasi yang terjalin antara pihak Muspika dengan masyarakat.
Dia melanjutkan, hampir setiap minggu masyarakat di wilayahnya diganggu kawanan pencuri ternak.
Dalam aksinya, para pencuri datang melalui jalur laut menggunakan kapal yang disandarkan di bibir pantai sekitar Gili Kalong, maupun di pesisir Gontar Baru.
"Kuat dugaan kawanan ini bekerja sama dengan 'orang dalam' yang menetap di sekitar lokasi pencurian," kata Iwan.
Disinggung tentang kronologis pencurian ternak yang dilakukan kawanan pencuri, lanjutnya, kejadian itu berlangsung Kamis (6/3) dini hari sekitar pukul 01.30 Wita.
Mula-mula, kawanan yang membawa senjata api ini, mendatangi kandang milik Amaq Kabul dan tetangganya, warga Dusun Hijrah, Desa Usar Mapin.
Mendengar keributan di sekitar kandang ternaknya, Amaq Kabul dan tetangga yang bermaksud keluar rumah, langsung diancam akan ditembak. Kawanan itu kemudian menembakkan senjata api ke udara.
Ancaman itu membuat Amaq Kabul menjadi takut keluar rumah dan segera mengunci rapat-rapat pintunya. Akhirnya, dengan leluasa kawanan itu mengambil empat ekor sapi di kandang belakang rumah Amaq Kabul dan tetangganya.
Selanjutnya keempat ekor sapi itu digiring pergi oleh kawanan pencuri dan hilang di kegelapan malam.
Di lain pihak, ternyata suara tembakan itu didengar warga yang tengah menggiatkan Siskamling, yang kemudian melalui Kades Usar Mapin berinisiatif menghubungi camat.
"Saya yang kebetulan 'standby' di kantor, langsung mengajak staf untuk berkoordinasi dengan Kapolsek dan Danramil setempat," ujar Iwan.
Akhirnya, tim bergerak bersama warga menuju arah letusan dan ternyata mendapati warga yang sedang mengalami kehilangan ternak. Selanjutnya tim menyisir jejak kawanan ini menyusuri sungai dan kebun, hingga akhirnya tiba di sebuah tempat tidak jauh dari pesisir pantai.
Di tempat itu, terlihat dua ekor sapi, yang ternyata milik Amaq Kabul, diikat di sebatang pohon dengan kepala mendongak ke atas. Tak jauh dari lokasi itu, ditemukan sepasang sandal diduga milik pelaku.
Sedangkan dua ekor sapi lainnya, yang merupakan milik tetangga Amaq Kabul, digiring dua orang pelaku menuju kapal yang sudah standby. Namun, mengetahui massa mendekat, para pelaku kabur meninggalkan dua ekor sapi itu.
"Ketika kami mendekat, mereka kabur. Di pesisir ada balok yang diikat di pohon bakau, maksudnya untuk memudahkan para pelaku memindahkan ternak hasil pencuriannya," ucap dia.
Sementara itu, beberapa saat kemudian, terdengar informasi warga hendak menjemput paksa seorang warga Dusun Hijrah Baru, Desa Usar Mapin berinisial S, yang dicurigai jadi bagian dari komplotan pencurian ternak.
Camat dan Kapolsek Alas Barat, serta kepala desa setempat langsung mengambil tindakan mengamankan S sebelum dijemput warga. Kemudian S dibawa ke Kecamatan Alas menggunakan mobil dinas camat dan dikawal Kapolsek beserta anggotanya. Mengetahui S dijemput, dua orang rekannya kabur meninggalkan hanphonenya.
Berdasarkan penelusuran sejumlah warga, rumah S kerap dikunjungi tamu yang tidak diketahui identitasnya pada malam hari.
"Kami langsung mengamankan handphone itu, dan saat dicek ternyata terdapat sederet nama dan SMS yang masuk. Selain SMS dari orang luar, ada juga SMS dari warga setempat," katanya.
Terdapat keanehan pada beberapa nama belakang pengirim SMS, karena nama belakangnya pasti tertulis 'Gondrong'.
"Kita belum menyimpulkan S terlibat atau tidak, karena masih memerlukan pendalaman. Persoalan ini sudah kami serahkan kepada Kapolsek dan jajarannya untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut," ujar Camat Iwan.
Di tempat terpisah, Kapolres Sumbawa AKBP Karsiman mengakui adanya aksi pencurian ternak, yang berhasil digagalkan Polsek Alas Barat dan Muspika setempat yang dibantu warga.
"Terhadap adanya kecurigaan 'orang dalam' yang terlibat, kami telah memerintahkan Kapolsek setempat untuk mengintensifkan penyelidikan," ujar Karsiman.