Jumat 07 Mar 2014 00:17 WIB

Mahasiswa Makassar Diajak Perbaiki Citra

 Seorang mahasiswa melempar batu saat terjadi bentrokan antara polisi dan mahasiswa di depan sekretariat Himpunanan Mahasiswa Islam (HMI) di Makassar, Sulsel, Senin (3/6).    (Antara/Sahrul Manda Tikupadang)
Seorang mahasiswa melempar batu saat terjadi bentrokan antara polisi dan mahasiswa di depan sekretariat Himpunanan Mahasiswa Islam (HMI) di Makassar, Sulsel, Senin (3/6). (Antara/Sahrul Manda Tikupadang)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin mengajak seluruh mahasiswa setempat memperbaiki citra intelektual muda ibu kota Sulawesi Selatan yang oleh orang luar cenderung dianggap kasar, gemar berdemonstrasi dan brutal.

"Saya setiap ada pertemuan nasional di Jakarta maupun di daerah luar di sekitar Pulau Jawa selalu ditanyai sama pejabat-pejabatnya mengenai perilaku orang-orang di Makassar yang kasar-kasar," ujarnya di Makassar, Kamis (6/3).

Ia mengatakan, pandangan masyarakat luar Sulawesi Selatan yang selalu menganggap masyarakat Makasar itu kasar-kasar tidak bisa dinafikan karena seringnya pemberitaan mengenai demonstrasi mahasiswa dan bentrokan mahasiswa dengan aparat.

Padahal, menurut dia, apa yang digambarkan oleh orang-orang di luar Makassar tidaklah seperti yang ada dalam bayangannya. Justru yang melakukan unjuk rasa yang berujung bentrok itu jumlahnya hanya sedikit dan banyak juga masyarakat setempat yang tidak memberi simpati.

"Orang luar terkadang menganggap Makassar sebagai kota demonstrasi. Saya mengajak adik-adik mahasiswa untuk memberpaiki citra Makassar menjadi lebih baik," katanya.

Disebutkannya, masyarakat umumnya mudah terpengaruh dengan informasi yang diberitakan media. Maraknya berita aksi demonstrasi yang terjadi di Makassar terkadang menjadi konsumsi publik secara nasional, sehingga persepsi masyarakat luar menilai Makassar sebagai kota demonstrasi.

"Demonstrasi itu baik, tapi harus yang prokepentingan dan kebaikan masyarakat, bukan pada hal-hal yang politis," ucapnya saat menjadi pembicara kunci di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Menurut Ilham, jumlah mahasiswa di Makassar mencapai ratusan ribu, semantara mahasiswa yang sering melakukan unjuk rasa hanya sebagian kecil diantaranya sebagai pelaku aksi demonstrasi.

"Jangan menilai Kota Makassar hanya seluas layar televisi, Makassar ini sangat luas. Sementara aksi demonstrasi hanya terjadi di sebagian kecil wilayah yang tidak lebih dari beberapa puluh meter saja, jadi tidak layak jika dikatakan Makassar ini selalu rusuh akibat demonstrasi," ungkapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement