Kamis 06 Mar 2014 12:30 WIB

Jokowi : Kalau Dirakit Sendiri Kita Bisa Cek Karatan Tidak

  Bus Trans Jakarta tengah mengisi bahan bakar gas (BBG)  di Stasiun Pengisian BBG (SPBBG) di Mampang Prapatan, Jakarta, Kamis (16/5).   (Republika/Aditya Pradana Putra)
Bus Trans Jakarta tengah mengisi bahan bakar gas (BBG) di Stasiun Pengisian BBG (SPBBG) di Mampang Prapatan, Jakarta, Kamis (16/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar pengadaan unit-unit armada bus Transjakarta selanjutnya dirakit di dalam negeri.

"Pembelian bus-bus Transjakarta tetap akan kita lakukan. Tapi, kita mau perakitannya dilakukan di dalam negeri saja kalau bisa," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.

Menurut dia, perakitan di dalam negeri itu dilakukan untuk menghindari terulangnya masalah yang pernah menimpa sejumlah unit armada bus Transjakarta yang karatan dan rusak.

"Kalau dirakit sendiri, kita bisa cek langsung bagaimana kondisinya, ada yang karatan atau tidak, masih berfungsi dengan baik atau tidak. Makanya, kita mau rakit saja," ujar Jokowi.

Sementara itu, meskipun pernah ada masalah dalam pengadaan bus Transjakarta, dia menuturkan pihaknya tetap akan melakukan pembelian karena anggarannya sudah masuk didalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014.

"Meskipun ada masalah, kita akan tetap beli bus. Lagipula, sudah masuk didalam APBD dan sudah disetujui oleh DPRD DKI. Sayang kalau tidak dimanfaatkan," tutur Jokowi.

Dia mengungkapkan sampai dengan saat ini pihaknya belum mengetahui total kerugian yang disebabkan oleh bus-bus berkarat itu karena masih diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Kita belum tahu berapa total kerugiannya, karena sekarang masih diaudit oleh BPKP. Kita tunggu saja bagaimana hasil auditnya," ucap Jokowi.

Sebanyak lima unit bus Transjakarta "articulated" (gandeng) dan sepuluh unit Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) ditemukan dalam keadaan berkarat. Diduga penyebabnya adalah penggunaan suku cadang bekas atau rekondisi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement