Kamis 06 Mar 2014 09:39 WIB

Pemkot Depok Dinilai Masih Kurang Perhatikan Kesenian

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Muhammad Hafil
  Kesenian tradisional pada acara 'Ngaruat Bumi dan Rempug Tarung Adu Tomat ' di kampung Cikareumbi, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (14/11).  (Republika/Edi Yusuf)
Kesenian tradisional pada acara 'Ngaruat Bumi dan Rempug Tarung Adu Tomat ' di kampung Cikareumbi, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (14/11). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Masyarakat pengiat seni di Kota Depok merasa kurang mendapat perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. "Pengiat seni dan kreatifitas masyarakat Depok sangat tinggi. Sehingga, membutuhkan perhatian serius dari Pemkot Depok," kata pemilik sanggar tari  Ayodya Pala, Baas Cihnosuweko di Depok, Jawa Barat (Jabar), Kamis (6/3).

Baas mengaku prihatin dengan kondisi remaja yang minim dalam penyaluran kreatifitasnya. Terlebih lagi, di Depok belum memiliki gedung seni dan pertunjukan. Selain itu, lanjutnya, pelaku seni di Depok juga kurang bisa mengembangkan kreatifitasnya. 

"Kita setiap bulan mengadakan ajang pentas seni, kreatifitas yang diperuntukkan bagi umum. Mulai dari tari, nyanyi, modern dance, pin box dan lainnya. Kegiatan itu justru bertempat di salah satu pusat perbelanjaan, dan ramai dikunjungi penonton. Hampir setahun berjalan, tapi belum ada campur tangan dari Pemkot Depok," tutur Baas.

Menurutnya, belum ada perhatian serius Pemkot Depok dalam mengembangkan seni dan budaya terutama seni dan budaya asli Depok. ''Memang, seniman selalu dituntut untuk meningkatkan kreatifitas agar bisa bersaing dengan budaya modern. Namun, bila kurang adanya promosi, pengelolaan secara serius, dukungan dari Pemkot Depok dipastikan tak akan berkembang. Padahal, dari sektor seni, budaya dan  pariwisata sangat mungkin dikembangkan,'' jelas Baas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement