REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pihak Dinas Kesehatan Provinsi Riau masih menelusuri kematian seorang warga Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, diduga menderita penyakit yang ditimbulkan akibat udara tercemar kabut asap kebakaran lahan.
"Tadi kami sudah menggelar rapat koordinasi, informasi tersebut belum disampaikan oleh pihak kabupaten," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Riau, Zainal Arifin di Pekanbaru, Rabu.
Namun, pihaknya akan mencoba untuk menelusurinya dengan menghubungi pemerintah kabupaten tersebut atau rumah sakit yang sempat merawat korban itu.
Sebelumnya dari data pasien penyakit akibat kabut asap yang ditangani Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, pada Februari jumlah penderita penyakit akibat kabut asap tidak terlalu banyak.
Namun, satu orang pasien dinyatakan telah meninggal dunia akibat penyakit yang timbul dari kabut asap tersebut.
Kepala RSUD Selasih, Ahmad Krinein kepada pers mengatakan, sampai saat ini, baru puluhan orang pasien saja yang berobat ke rumah sakit tersebut, sementara penderita akibat kabut asap di Kabupaten Pelalawan jumlahnya sudah mencapai ribuan jiwa.
"Hal ini menandakan jika pasien penderita penyakit akibat kabut asap bisa tuntas di tingkat puskesmas," katanya.
Kabut asap pekat dikabarkan sejauh ini masih menyelimuti berbagai kawasan di Kabupaten Pelalawan hingga mengganggu berbagai aktivitas masyarakat.
Pihak Pemerintah Provinsi Riau bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengupayakan pemadaman titik-titik kebakaran lahan penyebab kabut asap itu.