Selasa 04 Mar 2014 17:33 WIB

Pemprov DKI akan Rapikan Kota Tua

Rep: Halimatus Sa'diyah/Antara/ Red: Karta Raharja Ucu
Warga melintas di depan bangunan tua yang ambruk di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Selasa (21/1).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Warga melintas di depan bangunan tua yang ambruk di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Selasa (21/1). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang mematangkan program revitalisasi kawasan Kota Tua. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, revitalisasi Kota Tua bertujuan untuk membangun kembali wajah budaya Jakarta.

Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, wilayah Kota Tua merupakan warisan besar sejarah yang terbentang mulai dari Kota, Sunda Kelapa, hingga Ancol. Jokowi mengatakan, dengan luas total 284 hektare, Kota Tua menjadi sebuah kawasan wisata berbasis sejarah terbesar di Asia. Sayangnya, Kota Tua, menurut Jokowi, tidak tertata dengan baik. Gedung-gedung bergaya kolonial di kawasan tersebut sudah banyak yang rusak.

Karenanya, kata Jokowi, Pemprov sedang menyusun rencana besar untuk menjadikan Kota Tua sebagai pusat budaya Jakarta. "Wajah sejarah itu yang mau kita bangun. Kalau tidak seperti itu, anak cucu kita tidak mengerti sejarah bangsanya seperti apa," kata dia usai melakukan rapat penataan Kota Tua di Balai Kota, Senin (3/3).

Selain Kota Tua, wilayah lain yang akan ditata, yaitu Monas dan Tugu Proklamasi. Menurut Jokowi, Monas dan Tugu Proklamasi merupakan tempat yang memiliki sejarah kepahlawanan yang kuat. Tetapi, Kota Tua akan menjadi zona heritage trail, sementara Monas akan menjadi zona patriot trail. "Keduanya ini, heritage dan patriot akan digabungkan. Kemudian, diurutkan sejarahnya," kata dia.

Guna mewujudkan rencana tersebut, Pemprov akan menggandeng sejumlah pihak, mulai dari budayawan hingga swasta. Ia memperkirakan, upaya untuk membangun kembali wajah sejarah Jakarta ini membutuhkan waktu paling tidak lima tahun. "Ya memang butuh waktu lama. Saya lihat di Rusia dan Cina juga seperti itu," ujar Jokowi yang mengaku masih menghitung anggaran untuk program tersebut.

Konsultan pembangunan Kota Tua dari PT LAPI ITB Dr Woerjantri Soedarsono berpendapat, revitalisasi Kota Tua Jakarta akan membutuhkan waktu hingga 20 tahun. Ia berkata, bagian yang cukup penting dalam revitalisasi Kota Tua adalah pembangunan gerbang dan tembok sebagai penanda visual pencitraan dan identitas kawasan.

"Seluruh gerbang area dalam Tembok Kota Tua akan memiliki jaringan pedestrian yang mempermudah keterhubungan wilayah secara keseluruhan. Nanti, kita akan memperkecil ruas jalan kendaraan dan memperlebar jalur pejalan kaki," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement