REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO-- Konfkik horisontal antarpendukung partai politik peserta Pemilu 2014, terjadi di tiga kecamatan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terkait pemasangan alat peraga kampanye. Ketua Panwaslu Kulon Progo Puja Rasa Satuhu di Kulon Progo, Selasa, mengatakan tiga kecamatan ini yakni Girimulyo, Pengasih dan Nanggulan terjadi aksi saling cabut alat peraga kampanye antarpendukung dan simpatisan partai politik (parpol)
"Kami tidak bisa menyebutkan pendukung partai yang berkonflik. Kami tiga hari terakhir ini, mencoba menenangkan masing-masing pendukung partai untuk lebih desawa dalam berpolitik. Kami ingin, situasi menjelang pemilu ini sudah panas,"kata Puja Rasa dalam acara "Coffe Morning Persiapan Penyelenggara Pemilu 2014".
Ia mengimbau peserta pemilu lebih dewasa dalam berdemokrasi, jangan melakukan aksi cabut bendera atau merusak alat peraga kampanye partai atau caleg lain. Panwaslu Kulon Progo, lanjut Puja Rasa, banyak menerima pesan singkat (sms) dari caleg atau pengurus parpol yang menyatakan APK-nya dicabut simpatisan lain.
Menurut dia, di kabupaten/kota lain, bendera,spanduk dan baliho antarcaleg berdampingan tanpa ada masalah. "Caleg yang benderanya dicabut simpatisan caleg lain menerima, tapi bagi Panwaslu Kulon Progo perlu adanya upaya-upaya pencegahan jangan sampai menjadi embrio konflik yang akan berujung pada masalah dalam pelaksaan pemilu di Kulon Progo,"katanya.
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan Pemkab Kulon Progo mendukung kebijakan Pemerintah DIY membersihkan sampah visual, termasuk APK milik caleg dan parpol peserta Pemilu 2014. Banyak parpol dan caleg berlomba-lomba membuat APK untuk mensosialisasikan diri kepada masyarakat.
Ia mengakui, kondisi politik menjelang pemilu ini, semakin memanas, khususnya pendukung parpol dan caleg. Hal ini perlu diantisipasi sejak awal, untuk meminimalisir konflik menjelang kampanye terbuka. "Kami sudah mendapat laporan, adanya APK di beberapa titik yang dirobek, diambil dan dicabut. Sehingga suhu politik di Kulon Progo sudah panas. Kecamatan yang menjadi pusat perhatian diluar pemetaan awal,"kata Hasto.