REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah grup pengamanan baru dibentuk untuk memberikan pengawalan terhadap mantan pemimpin Negara. Pembentukan grup baru ini kemudian mengundang tanda tanya, mengapa baru dibentuk jelang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lengser, bukannya sejak lama.
Panglima TNI Moeldoko kemudian membantah bahwa pembentukan Paspampres ini sengaja diberikan untuk mengawal presiden saat ini yang akan segera pensiun. Dia mengatakan, sebenarnya selama ini pasukan serupa sudah memberikan pengawalan kepada mantan presiden dan wakilnya.
"Namun, sebelum disahkan seperti ini, belum ada grup formal yang secara resmi melakukan pengamanan kepada mantan presiden dan wakilnya beserta suami atau istri," ujar Panglima TNI Moeldoko usai memimpin gelaran pasukan di Lapangan Hitam Markas Komando Paspamres, Tanah Abang, Jakarta, Senin (3/3/).
Menurutnya, pasukan pengaman yang sejauh ini mengawal mantan presiden berasal dari tiga grup yang sudah ada. “Selama ini Paspampres sudah melekat dengan pemimpin negara (meskipun telah pensiun). Tapi belum ada profesionalitas dan dukungan infrastukturnya. Selama ini kan belum ada kepastian, nah ini kita buat resminya,” ujar dia.
Jenderal bintang empat ini mengatakan, grup tersebut telah dilengkapi dengan anggaran dan payung hukum. Para personel pun telah dipilih dari satuan TNI dengan bekal kemampuan pengawalan yang mumpuni.