REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Felix Siauw menyambut gembira adanya Islamic Book Fair (IBF) 2014. Menurutnya animo masyarakat akan literatur Islam semakin berkembang setiap tahun.
Hal itu terlihat dari padatnya masyarakat yang berkunjung ke ajang buku Islam terbesar di Asia Tenggara ini.
IBF tahun ini mengambil tema Saatnya Umat Berkarakter Qurani. Ustaz yang baru saja menerbitkan buku The Chronicle of Ghazi itu menyatakan tidak ada kompromi dengan Alquran bagi seorang Muslim. Maksudnya, segala tindakan Muslim harus berpedoman pada Alquran dan sunnah.
"Masyarakat akan mampu bangkit bila mereka terikat Alquran. Jika terlepas dari Alquran, manusia tidak ada lagi yang membimbing. Tema itu harus digalakkan," katanya usai penandatanganan buku karangannya di panggung utama, Sabtu (1/3).
Untuk mewujudkannya, mutlak adanya internalisasi nilai Alquran. Internalisasi dapat diwujudkan melalui sistem pendidikan berbasis Alquran.
Menurutnya, anak yang terbiasa dengan Alquran maka segala tindak-tanduknya akan sesuai ajaran Islam. Pada saat itu, masyarakat Qurani terbentuk. Dimulai dari individu hingga ke tingkat negara.
Namun, yang terjadi saat ini, agama hanya hadir di sekolah sebagai pelengkap. Agama dianggap kurang penting dibandingkan ilmu sains.
Karena itu yang terjadi adalah masyarakat yang tidak memahami Alquran. "Saatnya masyarakat kembali ke Alquran," kata Ustaz Felix.