Jumat 28 Feb 2014 22:51 WIB

Anas: Saya Ditanya Harrier Bersejarah

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Mansyur Faqih
Tersangka kasus korupsi proyek Pusdiklat Hambalang Anas Urbaningrum usai melakukan pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (21/2). (Republika/Agung Supriyanto)
Tersangka kasus korupsi proyek Pusdiklat Hambalang Anas Urbaningrum usai melakukan pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (21/2). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anas Urbaningrum menjalani pemeriksaan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait proyek di Hambalang dan atau proyek lainnya, Jumat (28/2). Selepas pemeriksaan, mantan ketua umum Partai Demokrat itu menjelaskan beberapa subtansi materi yang ditanyakan penyidik.

"Tadi detail ditanyakan tentang Harrier bersejarah itu," kata Anas, kepada awak media, sebelum masuk ke mobil tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi. Anas menjelaskan kepada penyidik mengenai mobil Toyota Harrier itu.

Anas sempat dikabarkan menerima mobil Harrier dari mantan bendahara umum Partai Demokrat M Nazaruddin yang harganya mencapai sekitar Rp 670 juta. Mobil itu kemudian berpindah tangan dan pelat nomornya pun berganti. Penasihat hukum Anas menyebut mobil itu bukan pemberian, tetapi kliennya membeli.

Dalam pemeriksaan, Anas mengatakan, sudah menjelaskan semuanya kepada penyidik. "Tentu saya jelaskan bagaimana secara detail proses pembelian Harrier itu, sampai kemudian dijual dan seterusnya," ujar salah satu penggagas Ormas Perhimpunan Pergerkan Indonesia (PPI) itu.

Dalam surat dakwaan mantan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora Deddy Kusdinar, Anas disebut menerima aliran dana Rp 2,21 miliar. Dana itu disebut terkait dengan pencalonan Anas untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Uang itu disebut dibelikan berbagai kebutuhan, antara lain ponsel Blackberry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement