Jumat 28 Feb 2014 10:23 WIB

Motif Batik Pesisir Teluk Palu Mulai Dikenalkan ke Publik

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Batik motif pesisir Teluk Palu mulai dikenalkan ke konsumen pada 2014 ini oleh seorang perajin batik di Kota Palu.

"Tes pasar sudah berjalan dan sambutannya batik pesisir Teluk Palu sangat bagus.

Beberapa kali dibuat langsung dibeli konsumen dan hanya tersisa dua sampai empat potong saja. Bahkan, sudah ada yang akan memesan dalam skala besar," kata seorang perajin batik Ady Pitoyo di Palu, Jumat.

Motif batik ini akan semakin melengkapi aneka motif batik khas Palu yang terus berkembang sejak lima tahun terakhir ini.

Ia mengatakan batik pesisir Teluk Palu terinspirasi keindahan Teluk Palu dan kekayaan yang ada di dalam laut.

"Teluk Palu kan menjadi salah satu ikon Palu sehingga kita perlu mendesain batik yang sesuai dengan ikon Palu," katanya.

Untuk mengembangkan motif tersebut, Ady Pitoyo mengaku banyak mempelajari budaya suku

Kaili maupun suku-suku yang ada di Sulawesi Tengah termasuk belajar ke museum.

Selain budaya, desain juga terinspirasi aneka hasil laut seperti rumput laut, ikan dan kerang.

Dalam waktu dekat, Ady Pitoyo akan segera memproduksi motif ini skala besar setelah tempat yang saat ini sedang dibangun selesai.

Dia berharap agar para konsumen memiliki banyak pilihan jika akan membeli batik. "Saya ingin agar pelanggan yang datang ke sini tidak merasa sudah memiliki desain yang kami buat tapi merasa belum pernah memiliki yang ada di tempat kami," ujarnya.

Untuk mendukung itu, Ady berencana akan menggandeng para ibu-ibu lanjut usia (lansia) untuk ikut membatik untuk mengisi waktu luangnya.

"Membatik itu membutuhkan kesabaran dan telaten. Ibu-ibu biasanya lebih telaten. Ini sekaligus memberdayaan mereka secara ekonomi," katanya.

Dia optimistis batik akan terus berkembang apalagi setelah pemerintah daerah mewajibkan memakai batik lokal sehari dalam sepekan bagi para PNS.

Hingga kini, sekitar 60 persen batik yang dihasilkan diserap kalangan PNS baik dipakai untuk bekerja sehari-hari maupun acara insidental. Sedangkan sisanya dibeli oleh warga setempat dan para wisatawan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement