Jumat 28 Feb 2014 06:53 WIB

Kembalikan Kamus Bahasa Lampung, Ini Pesan Belanda

lampung (Ilustrasi)
Foto: lampungfair.com
lampung (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Pemerinah Belanda melalui mempersilakan kamus bahasa Lampung karya ahli bahasa HN van der Tuuk diperbanyak untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

Kepala Erasmus Taalcentrum Kedutaan Besar Belanda di Jakarta Kees Groeneboer menjelaskan, Universitas Leiden tidak akan mengenakan biaya royalti apa pun atas pemberian dan penyebaran salinan kamus tersebut di seluruh wilayah Lampung.

"Manuskrip tersedia secara digital dan bisa disebar kemana pun. Universitas Leiden akan sangat senang," kata dia di Bandarlampung, Kamis (27/2).

Menurutnya, manuskrip disediakan secara digital agar bisa dipakai tanpa terikat batas wilayah dan bebas hak cipta. Asal, digunakan untuk kepentingan pengetahuan.

Namun, ujarnya, untuk menyebarkan manuskrip saat ini masih harus melalui berbagai tahapan. Mengingat kamus yang diserahterimakan tersebut masih menggunakan tulisan tangan. Sehingga kurang jelas dibaca bahkan oleh orang Belanda sekali pun.

"Harus dibentuk tim untuk menerjemahkan kamus tersebut agar bisa dibaca dan dikonsumsi oleh masyarakat Lampung," katanya.

Selain menerjemahkan, tim juga harus melatinkan huruf yang ditulis dalam kamus tersebut. Karena kamus tersebut ditulis dengan mengunakan bahasa Jawa kuno.

Budayawan Djajat Sudrajat menambahkan, pengembalian kamus tersebut harus dipelajari dan disikapi dengan benar.

"Kamus tersebut merupakan harta berharga untuk ilmu pengetahuan, jadi harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," kata dia.

Kamus Bahasa-Lampung ditulis oleh ahli bahasa dari negeri kincir angin, HN van der Tuuk. Kamus itu tersimpan di Belanda sejak abad ke-18 dan kini diserahterimakan kepada masyarakat Lampung, Kamis.

HN Van Der Tuuk adalah ahli bahasa lapangan yang meneliti Lampung pada 1868-1869. Kamus bahasa Lampung tersebut merupakan yang pertama disusun dan telah sekitar 1,5 abad tersimpan di Belanda. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement