REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang, Sumatera Barat, menyediakan 147 surat suara khusus tunanetra untuk pemilihan wali kota dan wakil wali kota Padang putaran II pada 5 Maret.
Untuk mengakomodir pemilih berkebutuhan khusus agar dapat menggunakan hak pilihnya, KPU menyiapkan 147 surat suara khusus tunanetra dilengkapi dengan huruf braille ang disebut templat, kata Koordinator Divisi Logistik KPU Padang Firsta di Padang, Selasa (25/2).
Ia mengatakan, surat suara khusus tersebut saat ini telah tiba dan akan didistribusikan bersama surat suara biasa.
Surat suara khusus tunanetra memiliki bentuk dan ukuran yang sama dengan surat suara biasa, namun yang membedakan adalah huruf braile.
Oleh sebab itu, pemilih tunanetra tidak perlu khawatir akan mengalami kesulitan dalam melakukan pencoblosan, karena surat suara telah dilengkapi huruf braile yang akan memudahkan dalam membaca surat suara serta mengetahui calon yang akan dipilih.
Surat suara khusus akan didistribusikan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang sebelumnya telah didata terdapat pemilih tunanetra. Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat termasuk tunanetra agar menggunakan hak pilih pada 5 Maret dengan mendatangi TPS setempat guna melakukan pencoblosan.
KPU Padang menetapkan pilkada Padang putaran II akan digelar pada 5 maret diikuti dua pasang kandidat yang akan dipilih oleh 560.723 pemilih Jumlah 560.723 pemilih tersebut terdiri atas 276.729 pemilih laki-laki dan 283.994 pemilih perempuan yang akan melakukan pencoblosan pada 1.532 tempat pemungutan suara (TPS).
Dua kandidat peserta pilkada Padang adalahpasangan Mahyeldi-Emzalmi yang diusung PKS dan PPP serta pasangan Desri Ayunda-James Helyward dari jalur perseorangan. Sementara, ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Sumbar Jhoni Aulia menyambut baik penyediaan surat suara khusus bagi penyandang disabilitas.
Ia mengharapkan semua penyandang disabilitas yang telah memiliki hak suara agar ikut memilih pada pilkada Padang putaran II.