Senin 24 Feb 2014 21:18 WIB

Pakar: Bus Transjakarta Harusnya Kualitas Terbaik

Rep: Fian Firatmaja/ Red: Agung Sasongko
Petugas memeriksa Bus TransJakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) baru di Pool TransJakarta, Cawang, Jakarta Timur, Senin (10/2).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Petugas memeriksa Bus TransJakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) baru di Pool TransJakarta, Cawang, Jakarta Timur, Senin (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 300 armada bus Transjakarta didatangkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta, awal tahun ini. Rencannya akan datang lagi 1800 armada bus untuk meningkatkan kualitas layanan Transjakarta.

Ironisnya, setelah beroperasi selama satu bulan, bus-bus baru ini sudah mengalami banyak kerusukan. Pengadaan yang dilakukan oleh pemprov ditengarai jadi pemicu lahirnya peristiwa ini.

Soal itu, Pakar trasportasi, Iskandar Abubakar, M.Sc mengatakan kepada ROL di Jakarta, Senin (24/2), untuk pengadaan armada bus transjakarta selanjutnya baiknya melalui swasta.

"Sebenarnya mengarahkan pengadaannya oleh swasta, kalau dengan swasta permasalahan yang ada tidak ditemukan lagi di masa medatang. kalau diadakan oleh swasta yang penting bagi pemerintah daerah adalah menentukan spesifikasi bis yang akan dioperasikan, tentu harus rinci sehingga merk-merk yang dioperasikan bener-bener tangguh dalam operasi. Jangan baru operasi sebentar udah rusak," ucapnya.

Menurut Iskandar, sebenarnya dalam proses pengadaan alat angkut namun memilih merk tak dikenal sangat mungkin baru operasi sebentar sudah rusak. Idealnya, untuk di Jakarta sendiri baiknya menggunakan armada yang top quality.

"Idealnya pakai  nomor satu. Sebagai contoh transmilenio di bogota. Disana pakai kualitas top dunia. Kalau bukan top kualiti akan ringkih dan cepat rusak,' kata dia.

Iskandar berharap pemerintah juga bisa memberikan kepercayaan pada swasta dalam pengadaan armada bus transjakarta kedepannya. "Percayakanlah, kasih trush kepada swasta yang penting persyaratannya dibuat secara tepat dan cepat,"

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement