REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sebanyak 40 orang dari berbagai kalangan, warga Desa Tanjung Pisang, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Meranti, Riau, berupaya "menghalau" rambatan api yang membakar lahan perkebunan ke bangunan yang ada di sekitarnya.
Kepala Bidang Humas Polda Riau, Ajun Komisaris Besar Guntur, Aryo Tejo lewat pesan elektroniknya di Pekanbaru, Minggu, menuliskan, kabar terakhir sudah seluas 15 hektare kebun sagu dan lahan kosong gambut di daerah itu terbakar.
Kepolisian dikabarkan telah mendata pemilik lahan sagu yang terbakar itu, masing-masing JS, WT dan HN.
Ia mengatakan, kepolisian terdekat juga telah turun ke lokasi kejadian untuk membantu warga dan pemerintah kecamatan dalam meminimalisasi kebakaran.
Kemudian, lanjut Guntur, petugas di lapangan juga telah berkoordinasi dengan Kades Tasik Putri Puyu agar terus memantau peristiwa kebakaran lahan yang terjadi.
Kepolisian mengabarkan, sebelumnya upaya pemadaman api telah dilakukan sekitar 40 orang warga sekitar dengan menggunakan peralatan seadanya.
Itu dilakukan agar kebakaran tidak meluas hingga turut menghanguskan bangunan rumah milik mereka.
"Api memang telah mulai padam, namun masih berasap dan dikhawatirkan masih ada api sehingga masih terus dipantau," ujarnya.
Kepolisian masih menyelidiki penyebab peristiwa tersebut dan pemilik lahan juga telah dimintai keterangannya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat paling sedikit 3.000 hektare lahan di Kabupaten Meranti telah hangus dalam waktu kurang dari tiga pekan.