REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kota Jakarta telah memiliki sejumlah taman kota. Namun, menurut pemerhati kota, Rommy, kondisi beberapa taman kota yang ada masih jauh dari standar memadai.
"Selain itu, jumlahnya juga belum sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang tahun 2005 yang menetapkan 35 persen ruang di Jakarta dipergunakan untuk ruang terbuka hijau," ujar penggagas gerakan #betterjkt itu, Ahad (23/2).
Menurut Rommy, keberadaan taman kota sangat penting untuk kota seperti Jakarta. Selain berfungsi untuk mempercantik kota, kata dia, taman kota di Jakarta juga bermanfaat sebagai kawasan hijau yang dapat menyerap karbon dioksida (CO2) yang banyak dihasilkan oleh kendaraan bermotor yang jumlahnya makin meningkat tiap tahunnya.
"Sebagai sarana rekreasi tentu saja taman kota juga dapat dinikmati oleh warga Jakarta tanpa perlu pergi jauh ke gunung atau desa yang banyak tumbuhannya," kata calon anggota DPD dari daerah pemilihan DKI Jakarta itu.
Selain itu, papar Rommy, taman kota juga bisa berfungsi sebagai daerah resapan air. ".engingat beberapa minggu ini Jakarta dihadapi masalah banjir tahunan," tegasnya.
Rommy mengungkapkan, faktor seperti kenyamanan dan keamanan masih jadi bahan pertimbangan warga kota Jakarta untuk meluangkan waktunya di taman kota. Ia mengajak warga kota Jakarta berpartisipasi aktif dalam menjaga dan merawat taman kota tersebut.
"Salah satu hal sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan untuk tidak membuang sampah sembarangan," tutur Rommy.
Membuang sampah sembarangan, kata dia, selain akan merusak wajah taman, juga akan menimbulkan bau yang kurang sedap sehingga penggunjung juga akan merasa enggan untuk berlama-lama di taman.
"Dampak yang sangat fatal juga dapat merusak ekosistem, menghambat proses resapan air dikarenakan sampah yang tidak dapat terdaur ulang secara alami, hingga bencana banjir," cetusnya.