REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebagian besar museum di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (22/2) sudah kembali dibuka pascaerupsi Gunung Kelud meskipun belum banyak pengunjung berdatangan. Belum diketahui berapa kerugian secara keseluruhan akibat bencana tersebut.
Menurut Ketua II Barahmus (Badan Musyawarah Musea) DIY, Donny Surya Megananda, dari 40 museum yang ada di DIY, beberapa di antaranya sudah buka hari Sabtu (15/2) pekan lalu, seperti Museum Wayang Kekayon.
Namun ada yang juga yang baru dibuka Sabtu (22/2) kemarin, seperti Museum Sonobudoyo Yogyakarta. "Sabtu kemarin hanya sekitar 10 pengunjung yang datang. Padahal biasanya kalau hari Sabtu lebih dari 10 pengunjung yang datang," kata salah seorang penjaga Museum Sonobudoyo.
Menurut Kepala Museum Negeri Sonobudoyo Riharyani, Museum Sonobudoyo tutup dari tanggal 14-21 Februari dan mulai Sabtu (22/2) sudah buka kembali. Namun masalah kerugian belum dihitung. "Alhamdulillah koleksi tidak ada yang rusak," kata Riharyani.
Sementara itu, Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Zaimul Azzah, mengatakan koleksi di museumnya tidak ada yang rusak, tetapi halaman museum dipenuhi abu vulkanik dan bahkan debunya sampai masuk sehingga menyebabkan semua ruangan kotor.
''Kemarin waktu karyawan bersih-bersih di lingkungan Benteng Vredeburg abunya mencapai 250 kantong. Sebanyak 115 orang karyawan kerja bakti'' ujarnya.
Menurut Azzah, yang parah abunya masuk ke talang-talang di Benteng Vredeburg."Padahal talang di Benteng Vredeburg cukup banyak dan sampai sekarang belum banyak yang dibersihkan karena talangnya tinggi-tinggi. Sehingga perlu menyewa alat pembersih,''tuturnya.
Di mengakui jumlah pengunjung yang berdatangan ke Benteng Vredeburg tidak sebanyak hari-hari sebelum terkena abu vulkanik Gunung Kelud. ''Tetapi beberapa sekolah dari luar kota sudah ada yang telepon apakah sudah dibuka atau belum. Benteng Vredeburg sudah dibuka sejak Jumat (21/2-red) lalu," tambahnya.