Sabtu 22 Feb 2014 12:44 WIB

Media Sosial Dinilai tak Efektif untuk Kampanye

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Muhammad Fakhruddin
Media Sosial
Media Sosial

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemanfaatan media sosial yang dipakai sebagai alat kampanye dinilai kurang efektif. Sebab, para calon tersebut tidak bisa memanfaatkan panggung tersebut sebagai tempat dialog dan sosialisasi sebuah gagasan ke masyarakat.

Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan, bila diperhatikan penggunaan akun jejaring sosial kerap dimanfaatkan untuk menyerang lawan politiknya. Padahal, ada fungsi lain yakni, bagaiamana membangun citra positifnya di mata publik.

“Media sosial itu menjadi tantangan bagi mereka membungkus ide dengan retorika menarik, lalu menciptakan komunikasi dengan orang-orang yang tergabung di dalamnya (folower),” kata Yunarto dalam diskusi Berperang Citra di Media Sosial, di Warung Daun, Cikini, Sabtu (22/2).

Direktur Politicalwave, Yose Rizal menambahkan, fenomena media sosial sebenarnya dapat meningkatkan partisipasi seseorang. Keberadaan jejaring tersebut, secara tidak langsung melibatkan anak muda dan mereka yang dianggap apatis terhadap politik.

Namun sayangnya, tidak semua tokoh politik melakukan promosi dirinya secara jujur. Mereka menempuh jalan pintas dengan membeli akun palsu yang memiliki pengikut atau follower dalam jumlah besar. Hanya saja, tidak semuanya real, dan itu tidak efektif.

“Hal seperti ini terjadi akibat masih kurangnya pemahaman mereka yang ingin meraih dukungan demi kepentingan politiknya,” ujar Yose.

Seharusnya, para tim sukses juga bisa memberi saran bijaksana terkait upaya meraih dukungan dari masyarakat. Sebab, cara tersebut tidak akan meningkatkan elektabilitas mereka. Siapa pengikutnya tidak jelas ada atau tidak sehingga, aksinya di media sosial gagal dipublikasi. “Bagaimana mau efektif, tidak ada yang baca. Mereka semua palsu,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement