REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL-- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pemerintah pusat mengkaji ulang penetapan kuota elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram untuk daerah ini.
"Kuota elpiji tiga kilogram untuk Bantul memang meningkat dari tahun lalu, namun kebutuhannya masih kurang, sehingga kami berharap Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menghitung ulang," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Riyantono, Jumat.
Menurut dia, pihaknya bersama pemerintah daerah se-DIY, dan Jawa Tengah telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), diantaranya membahas pendistribusian elpiji tiga kilogram di wilayahnya masing-masing. Dari hasil pertemuan tersebut, kata dia diketahui kuota elpiji tiga kilogram yang ditetapkan pemerintah pusat untuk Bantul pada 2014 sebanyak 6.269.436 tabung dalam setahun, mengalami kenaikan dibanding kuota tahun lalu sebanyak 5.794.920 tabung.
"Namun berdasarkan perhitungan Pemkab Bantul kebutuhan dalam setahun mencapai sebanyak 6.756.436 tabung, ada selisih sekitar 500 ribu tabung, makanya agar ada kajian," katanya.
Ia mengatakan, lebih banyaknya kuota versi Pemkab itu karena berdasar sejumlah pertimbangan, di antaranya jumlah kepala keluarga (KK) miskin se-Bantul, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan pertimbangan hari libur panjang.
"Pemerintah pusat katanya nanti mau memperjuangkan penambahan kuota di anggaran pendapatan belanja negara (APBN) Perubahan 2014, mudah-mudahan saja," kata Riyantono.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, Sulistyanto mengatakan, pada prinsipnya Kementerian ESDM sepakat dengan kebutuhan masing-masing daerah karena banyak UMKM berkembang yang membutuhkan elpiji.
Oleh sebab itu, kata dia selain penambahan kuota baru dikaji ulang saat pembahasan APBN Perubahan, pihaknya juga meminta Kementerian ESDM memenuhi permintaan kuota harian sebanyak 24 ribu tabung elpiji tiga kilogram.
"Kalau inginnya ya secepatnya biar sepanjang tahun ini kebutuhan tabung tiga kilogram tercukupi, kemudian tambahan kuota itu distribusinya diratakan hingga ke pangkalan," katanya.
Menurut dia, Bantul memang mendapatkan tambahan kuota sebesar delapan persen, namun mekanisme pendistribusiannya tujuh persen dibagi kepada 673 pangkalan, sedangkan satu persen didistribusikan kepada 21 SPBU.
"Meski satu persen untuk SPBU, tapi kan jumlahnya besar sekali jika dibandingkan tujuh persen untuk 673 pangkalan, pemerataan ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan elpiji di setiap pangkalan," katanya.