Jumat 21 Feb 2014 19:00 WIB

Monorel Terancam Kembali Mati Suri

Rep: Halimatus Sa'diyah/ c40/ Red: Karta Raharja Ucu
  Prototipe monorel buatan PT Melu Bangun Wiweka di Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Selasa (29/1).  (Republika/Adhi Wicaksono)
Prototipe monorel buatan PT Melu Bangun Wiweka di Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Selasa (29/1). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku ragu proyek monorel bakal rampung tepat waktu. Ia mengatakan, pemprov akan memberi syarat tegas apabila PT Jakarta Monorail (JM) masih menyanggupi membangun transportasi massal berbasis rel tunggal itu.

"Patokan kita sederhana saja. Dia siapkan uang jaminan lima persen dari total nilai proyek. Selain itu, koridor satu harus selesai dibangun tiga tahun. Kalau tidak, semua barang yang dia bangun akan jadi milik pemprov tanpa ganti rugi apa pun. Kalau dia mau, silakan. Kalau tidak, ya sudah," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (20/2).

Ahok, begitu ia biasa disapa, bahkan mengancam akan mencabut izin proyek pembangunan monorel di Ibu Kota dari PT JM. Pencabutan izin itu diambil jika PT JM tidak melanjutkan proyek monorel. Ia bahkan berencana menyerahkan proyek pembangunan monorel di Ibu Kota kepada PT Transjakarta apabila PT JM menyatakan tidak sanggup melaksanakan pembangunan sarana transportasi masal tersebut.

"Kalau PT JM tidak sanggup membangunnya (monorel), kita ambil alih saja. Nanti, pembangunannya kita serahkan ke PT Transjakarta yang sedang kita bentuk," kata dia. Basuki berpendapat, izin melanjutkan pembangunan monorel diberikan kepada PT JM karena tidak ingin proyek tersebut berhenti di tengah jalan.

"Kita coba segala cara agar proyek monorel tidak terputus di tengah jalan. Siapa pun yang mau melanjutkan pembangunannya, kita kasih izin, termasuk kepada PT JM itu," ujar Basuki.

Mantan bupati Belitung Timur itu juga menyayangkan seremonial mewah yang dilakukan PT JM. Menurutnya, uang miliaran rupiah harusnya digunakan untuk membayar tiang kepada PT Adhi Karya. "Harusnya, uang hura-hura itu dipakai buat bayar hutang ke Adhi Karya," ujar Ahok.

Sikap lebih lunak ditunjukkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Pria yang akrab disapa Jokowi itu mengaku enggan ikut campur dengan urusan PT JM yang dianggap berpesta meski proyek monorel belum ada kejelasan. "Memang itu uang siapa? Kan uang mereka. Untuk apa kita ngurusin," ujar Jokowi yang optimistis monorel bisa rampung tepat waktu pada 2017.

Setelah melakukan groundbreaking pada 16 Oktober, PT JM menggelar acara mewah dalam rangka peluncuran logo baru di Hotel Mulia, Jakarta Selatan. Acara tersebut menghadirkan bintang tamu penyanyi Titi DJ. Mereka juga menggelar pameran prototipe monorel dan sayembara pemberian nama serta logo monorel di lapangan Monas. Pameran yang digelar dari Juni hingga Juli 2013 tersebut menghabiskan dana Rp 50 miliar.

Deputi Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Sarwo Handayani mengatakan, pembahasan perjanjian kerja sama antara pemprov dengan PT JM ditargetkan sudah bisa ditandatangani sebelum akhir Februari. "Kami telah sepakat mempercepat pembahasan perjanjian kerja sama ini sebelum Februari selesai," ujar Sarwo usai melakukan rapat dengan PT Jakarta Monorail dan Ortus Holdings selaku investor proyek monorel.

Direktur Utama PT JM John Aryananda mengatakan, pihaknya tidak masalah dengan pencabutan garansi penumpang. Menurutnya, proyek akan tetap berjalan sekalipun garansi dihapus. "Pencabutan itu tidak akan memengaruhi bisnis kami," ucapnya.

Pantauan Republika, pengerjaan proyek monorel di depan Hotel Four Season, Kuningan, Jakarta Selatan, hanya menerjunkan dua pekerja. Mereka sedang melakukan pengelasan palang pengumuman. Lokasi proyek pun ditutupi dengan banner sejenis background bekas warna putih. Di sekeliling lokasi proyek dan hanya terdapat beberapa seng yang menutupi pengerjaan proyek tersebut. Tidak ada alat berat sama sekali. Sementara, di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, tiang-tiang coran monorel masih belum diperbaharui. Hanya, tepat di selatan gedung KPK terdapat lima tiang yang sudah selesai dilakukan pengecoran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement