Jumat 21 Feb 2014 15:50 WIB

Penuh Abu Kelud, Rumah dan Lahan Pertanian di Malang Rusak

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Diharapkan pada Rabu (19/2) Yogyakarta sudah bersih dari abu Kelud.
Foto: Andreas Fitri/Antara
Diharapkan pada Rabu (19/2) Yogyakarta sudah bersih dari abu Kelud.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Erupsi Gunung Kelud, Jawa Timur (Jatim) yang terjadi Kamis (13/2) malam lalu membuat sedikitnya ribuan rumah warga di Kabupaten Malang, Jatim rusak dan butuh segera dibenahi. Warga Dusun Munjung, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang bernama Suwoto (46 tahun) mengatakan, rumahnya hancur karena terkena abu vulkanik Gunung Kelud.

Dusun Munjung memang terdampak erupsi Gunung Kelud karena letaknya yang hanya delapan kilometer (km) dari kawah Gunung Kelud. “Rumah saya rusak, atapnya hancur, dan kaca jendelanya pecah,” katanya saat ditemui Republika ketika membersihkan rumahnya, Jumat (21/2).

Tak hanya itu, abu juga telah memasuki rumahnya sehingga membuat barang-barang di toko kelontong miliknya terbenam. Praktis ia tidak mendapat keuntungan dari penjualan barang-barang kebutuhan pokok terhenti. Selain itu, abu juga telah membuat barang-barangnya tertimbun abu dan bahkan ada yang rusak.

“Total kerugian materi yang saya derita sekitar jutaan rupiah,” ujarnya. 

Warga Dusun Sromo, Desa Banturejo, Kecamatan Ngantang bernama Andi Julian (42) mengatakan, rumahnya rusak akibat diterjang abu. Atap rumahnya kini butuh segera diperbaiki. Sehingga meski status Gunung Kelud sudah siaga, ia tidak bisa pulang ke rumahnya sampai rumahnya dibenahi.

Warga Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang bernama Mujianto (48) mengatakan, abu vulkanik menyebabkan ia kehilangan harta bendanya seperti rumah beserta segala isinya yang roboh akibat terjangan abu. Tidak hanya itu, lahan tanaman sayur-sayuran miliknya seperti tomat, terong, dan kacang hijau seluas setengah hektare rusak karena tertutup abu. Satu-satunya harta yang dia bawa adalah sepeda motor untuk mengungsi.

“Saya hanya bisa menyelamatkan diri, anak ,istri dan cucu saya,” ujarnya.

Ia mengatakan, kerugian materi yang dideritanya sedikitnya puluhan juta rupiah. Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Malang M Hidayat mengatakan, wilayah yang paling parah terkena dampak erupsi di Kabupaten Malang adalah di Kecamatan Ngantang dan Kecamatan Kasembon.

Berdasarkan data per Kamis (20/2), rumah penduduk Kabupaten Malang yang rusak, baik rusak ringan, sedang, dan berat sebanyak 3.692 unit. “Total kerugian kerusakan rumah warga yaitu sebesar Rp 252.997.500,” katanya kepada Republika.

Sementara itu kerusakan lahan pertanian dan tanaman yang rusak seluas 7.404 hektare area (ha) dan lahan kering yaitu yang mati sebanyak 101.329 pohon. Nominal kerugian yaitu Rp 121.842.799.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement