REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Aparat kepolisian masih memeriksa intensif sebelas pelaku penganiayaan terhadap warga Pondok Gede. Para pelaku berasal dari geng motor yang sudah meresahkan masyarakat. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto mengatakan, kejahatan yang dilakukan oleh kelompok tersebut merupakan murni kejahatan, sekalipun banyak dari mereka yang masih remaja.
Mereka melakukan kejahatan untuk keuntungan yang kelompok mereka. ''Murni kejahatan,'' kata Rikwanto, Jumat (21/2).
Para pelaku dinilai memiliki perilaku yang melanggar hukum seperti minum minuman keras. Perputaran motif sudah bisa diketahui dari pengonsumsian minuman keras tersebut. Jelas mereka akan kehabisan minuman keras. Jika habis, mereka akan merasa kurang dan ingin menambah pengonsumsian itu.
Alhasil, demi mendapat tambahan, mereka pun melakukan tindak kejahatan. Salah satunya dengan merampok motor seorang pengendara dan telepon genggam. ''Mereka sengaja membeli air keras, lalu ditaruh dibotol plastik. Kemudian botol plasik dibolongi agar masuk benang dan diikat. Ketika ada korban, mereka akan mengayun-ngayunkan botol tersebut dan korban kecipratan,'' kata Rikwanto.
Korban yang terkena teteas air keras, lantas pergi untuk mencari pertolongan. Korban tidak peduli lagi dengan kendaraannya. Dan mereka pun mengambilnya. Rikwanto mengatakan, ini salah satu cara untuk merampas motor korban. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan asupan alkohol karena mereka dipandang tidak mampu secara ekonomi. Para pelakunya tercatat sebagai pengangguran dan remaja putus sekolah. ''Maka motifnya tentu ekonomi ya,'' kata Rikwanto.
Kepolisian Daerah Metro Jaya membenarkan adanya tindak kekerasan yang terjadi di Warnet D'Cornet Jalan Raya Pasar Kecapi RT 001 RW 004 Keluarahan Jatiwarna, Kec Pondok Melati Bekasi, Ahad (16/2). Pelaku diduga dari geng motor Tangki.
Mereka mengambil dua telepon genggam milik pengunjung warnet. Setelah itu, mereka membacok punggung penjaga warnet. Aksi kelompok tersebut tidak berhenti disitu, mereka keluar dan dijalan menghentikan pengendara motor. Merampas motor kemudian mencipratkan air keras ke pengendara motor tersebut, lalu melarikan diri bersama motor korban.