Kamis 20 Feb 2014 12:53 WIB

Mahasiswa Madiun Raya Jaring Bantuan Pengguna Jalan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Bilal Ramadhan
Gunung Kelud yang masih berstatus awas pasca erupsi
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Gunung Kelud yang masih berstatus awas pasca erupsi

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN-- Sebagai bentuk kepedulian atas korban bencana erupsi Gunung Kelud, mahasiswa Madiun Raya menjaring bantuan masyarakat pengguna jalan raya. Bencana alam yang bertubi-tubi menerpa Indonesia, mulai dari meletusnya Gunung Sinabung hingga banjir Ibukota Jakarta dan sebagaian wilayah Indonesia.

Jawa Timur juga tak luput dari bencana dengan meletusnya Gunung Kelud sepekan lalu. Abu vulkanik erupsi Gunung Kelud pun tak hanya dirasakan oleh masyarakat Jawa Timur, tapi juga masyarakat Pulau Jawa. Terdorong kepedulian atas korban bencana, organisasi mahasiswa Madiun menjaring bantuan dari masyarakat pengguna jalan raya.

Forum Silaturahim Dakwah Kampus (FSLDK) Madiun Raya, UKKI at-Tarbiyah IKIP PGRI Madiun, BEM Se-Kota Madiun, dan seluruh organisasi mahasiswa yang ada di IKIP PGRI Madiun mengadakan aksi galang dana bantuan Kamis (19/2).

Penggalamgan dana dilakukan di  perempatan Klegen, perempatan Mangunharjo, Proliman Terminal Lama, perempatan Te’an, pertigaan SMP 5 Madiun, sekitar Pasar Besar Madiun, dan alun-alun Kota Madiun. Dari rilis media disampaikan panitia, 86 mahasiswa turut serta dalam aksi ini sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB.

Dana yang terkumpul mencapai Rp. 15.070.000. Posko bantuan barang juga dibuka bagi warga Madiun yang ingin memberi bantuan. Pakaian laik pakai, selimut, masker, mie instan dan beras jadi bantuan yang ditampung di posko mahaiswa di kampus 1 IKIP PGRI Madiun Lantai 1. Posko bantuan akan dibuka hingga Jum'at (21/2). Nantinya bantuan akan disalurkan ke pos pengungsian Pujon Malang dan Kepung Kediri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement