REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), mengatakan terlalu banyak birokrat yang duduk di kantor dan tidak turun langsung ke lapangan mengakibatkan rendahnya pelayanan publik.
"Birokrasi kita tidak senang ke lapangan, semuanya senangnya di kantor. Mereka mestinya di lapangan, mengetahui secara langsung keadaan di masyarakat, sehingga tahu melayani masyarakat," katanya di seminar di Jakarta, Rabu.
Menurut Jokowi, kebanyakan birokrasi lebih suka mengerjakan pekerjaan yang hanya menulis dokumen, menulis laporan atau mencari proyek-proyek.
Keinginan para birokrat untuk berada di kantor mengerjakan hal-hal rutin, menulis laporan, menulis SPJ ataupun proyek itu hampir terjadi di semua lini. Bahkan di dinas-dinas yang seharusnya 70 persen birokratnya berada di lapangan, seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pertamanan maupun Dinas Kebersihan dan Dinas Pendidikan.
"Di pendidikan juga sama, semua tulis-menulis, SPJ dan proyek," katanya.
Akibat banyaknya birokrat yang hanya ingin duduk di kantor, membuat pemerintah harus terus menambah ruang kantor dan membangun gedung.
"Bahkan staf aja minta meja, ini yang membuat harus nambah gedung terus, untuk membuat kantor, untuk apa, kerjanya apa, kan melayani masyarakat harusnya," katanya.