Rabu 19 Feb 2014 19:50 WIB

Penyebaran HIV/AIDS di Pandeglang Mengkhawatirkan

Red ribbon, the symbol for the fight against HIV/AIDS.  At least 38 people died of HIV/AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) in Batam in the first half of the year. (illustration)
Foto: en.wikipedia.org
Red ribbon, the symbol for the fight against HIV/AIDS. At least 38 people died of HIV/AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) in Batam in the first half of the year. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Bupati Pandeglang, Provinsi Banten, Erwan Kurtubi menyatakan penyebaran penyakit HIV/AIDS di daerah itu cukup memprihatinkan.

"Penderita HIV/AIDS di Pandeglang yang terdata 90 orang, cukup banyak dan harus menjadi perhatian kita semua," katanya di Pandeglang, Rabu (19/2).

Menurut dia, jumlah tersebut hanya yang terdata, masih ada kemungkinan jumlah penderita riil lebih banyak lagi. "Orang yang mengidap HIV/AIDS tidak mau memeriksakan diri, dan tak akan terbuka karena penyakit itu dianggap memalukan," katanya.

Ia menyatakan, banyak faktor yang menyababkan terjadinya penularan HIv/AIDS tersebut. Di antaranya penggunakan jarum suntik secara bersama dan yang paling dominan akibat seks bebas dan penyalahgunaan narkoba.

Pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkoba, kata dia, sangat erat kaitannya dengan pendidikan dan akhlak.

"Jika orang yang berpendidikan dan memiliki akhlak baik maka tidak akan melakukan perbuatan tersebut, itu berarti bisa terhindar dari penyakit HIV/AIDS," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement