Rabu 19 Feb 2014 11:37 WIB

Jalur Kereta Rancaekek-Tanjungsari Jadi Prioritas

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Jalur kereta ganda (ilustrasi)
Foto: COMMON CREATIVES/FILCKR/JL SMITH
Jalur kereta ganda (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Pemprov Jabar, akan kembali mengaktifkan jalur kereta api yang mati. Setelah sebelumnya, KA Pangrango yang menghubungkan Bogor-Sukabumi diaktifkan, menurut Kepala Dinas Perhubungan Jabar Dedi Taufik, tahun ini pihaknya akan memprioritaskan pengaktifan trek Rancaekek-Tanjungsari.

Panjang lintasan relnya, menurut Dedi,  sepanjang 10,8 kilometer. Jalur ini, rencananya akan terus dilanjutkan hingga Kabupaten Sumedang dan Majalengka. "Rencana ini sudah tercantum di Tatrawil (Tata Transportasi Wilayah), rencana induk perkeretaapian, dan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Darah)," ujar Dedi kepada wartawan, Rabu (19/2).

Untuk rel Rancaekek-Tanjungsari ini, kata dia, diperlukan pembangunan lagi untuk meneruskan sisanya. Karena, harus melayani pengangkutan moda hingga Bandara di Kertajati. Oleh karena itu, dibutuhkan uji kelayakan (feasibility study), detail engineering design (DED) dan pembebasan lahan.

Menurut Dedi, perjanjian kerja sama ini telah ditandatangani oleh Pemerintah Provinsi Jabar, Pemerintah Pusat, dan PT Kereta Api Indonesia (KAI), bulan Januari lalu.  Untuk reaktivasi jalur lama, menurutnya terdapat kendala pengalihfungsian rel oleh warga.

Namun, kata dia, sudah dilakukan sosialisasi pada masyarakat terkait hal tersebut. Terutama, pada lahan milik PT KAI yang beralih fungsi menjadi rumah, warung, dan bangunan lain semuanya di data. ''Setelah didata, PT KAI akan tertibkan penyerobotan lahan.

Usai didata, kata Dedi, pihaknya akan menyelesaikan DED termasuk bagi jembatan rel yang melintas di Jatinangor Sumedang. Saat ini, jembatan tersebut menjadi jalan motor jadi harus didesain ulang supaya tidak ambruk.

"Kalau  jembatannya tidak memungkinkan digunakan kembali, maka akan mempertimbangkan pengubahan titik trase," katanya.

Dikatakan Dedi, Dishub menargetkan, pada 2018 bisa dilaksanakan reaktivasi. Sementara pada 2016-2017 akan dilakukan proses pembangunan rel.  Untuk tahap perencanaan, FS, dan pembuatan DED Rancaekek-Tanjungsari ini, dianggarkan sekitar Rp 1 miliar dari APBD Provinsi Jabar 2014.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement