Selasa 18 Feb 2014 17:50 WIB

Perbaikan Jalan tak Bisa Instan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Karta Raharja Ucu
Jalan rusak dan berlubang (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Jalan rusak dan berlubang (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Faktor cuaca menjadi alasan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta soal lambatnya perbaikan jalan di ibu kota. Hujan tak kunjung berhenti dalam sebulan terakhir menyisakan banyak lubang-lubang di jalan, sehingga membahayakan pengendara.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkilah perbaikan jalan memang tidak bisa instan. Sebab, perbaikan hanya bisa dikerjakan malam hari agar tidak mengganggu pengguna jalan.

"Kendala kita sebenarnya hanya faktor cuaca dan waktu. Perbaikan jalan itu kan hanya boleh dilakukan malam hari dan pada saat tidak hujan," ujar mantan bupati Belitung Timur ini, Senin (17/2).

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo punya jawaban lain. Ia menegaskan Pemprov DKI sedang mengebut perbaikan jalan yang rusak, terutama di daerah langganan banjir. Jalan-jalan di wilayah yang selalu digenangi air jika hujan turun akan langsung dibeton. Sedangkan yang tidak berada di daerah banjir, akan ditambal dengan aspal.

Jokowi juga menjamin, perbaikan jalan rusak tidak terganggu dengan anggaran, meski APBD belum disahkan Kementerian Dalam Negeri. Sebab, Jokowi menjelaskan, sesuai Peraturan Gubernur Nomor 177 tahun 2013 tentang Pengeluaran Daerah Mendahului Penetapan APBD, perbaikan jalan merupakan salah satu poin yang anggarannya bisa didahulukan. "Tidak terganggu anggaran. Kalau banyak lobang, memangnya mau kamu disalahkan?" ujar alumnus UGM ini.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Manggas Rudy Siahaan sebelumnya mengatakan, ruas jalan yang rusak saat ini tinggal 0,06 persen dari total luas 47 juta meter persegi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement