REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA BESAR -- SH (55), oknum guru di SDN 1 Maronge, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang menjadi tersangka kasus pembunuhan Rebecca Helona (40), mengungkapkan kisah asmaranya dengan Rebecca.
SH menyatakan bahwa dirinya telah menikah secara siri dengan Rebecca sejak 2008 lalu. Semenjak saat itu, SH memberikan nafkah lahir dan batin kepada wanita yang telah memiliki dua orang anak tersebut.
Segala kebutuhan Rebecca dipenuhinya, bahkan melebihi yang diberikan SH kepada anak dan istri sahnya. Bukan hanya kebutuhan pangan, mobil pun dibelikan hanya untuk menyenangkan Rebecca.
Hal ini, selain dikarenakan SH sangat mencintainya, juga Rebecca terkenal dengan sikap temperamental. Jika salah satu satu keinginannya tidak dipenuhi, SH bakal dimarahi.
"Pernah suatu ketika, Rebecca melabrak ketika saya sedang berada di kantor. Seluruh isi ruangan diobrak-abriknya," ujar SH, saat reka ulang, Selasa (18/2).
Tindakan yang dilakukan Rebecca, terjadi karena SH tidak memenuhi satu permintaan wanita itu. Kebetulan saat itu, SH sedang mengalami krisis ekonomi, sebab uang sertifikasi yang diterimanya setiap bulan sudah habis diambil Rebecca.
Sebelumnya, Rebecca Helona ditemukan tak bernyawa dengan leher terluka di tanah kosong wilayah Karang Unter, Kelurahan Brang Biji, Kamis (9/1) lalu sekitar pukul 19.30 Wita.
Korban pertama kali ditemukan oleh buruh sebuah gudang kayu yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian, setelah mendengar adanya pertengkaran. Ketika buruh itu mengecek, dia menemukan seorang wanita tergeletak dalam kondisi bersimbah darah. Tampak di lehernya darah segar masih mengalir. Selain itu, di sekitarnya tergeletak sebuah sepeda motor.
Salah seorang buruh mengenali korban, lalu memanggil kedua anak korban untuk datang ke lokasi kejadian.
Selanjutnya para buruh bersama putra korban bersama-sama membantu mengangkut korban menggunakan mobil menuju IGD RSUD Sumbawa.