Selasa 18 Feb 2014 09:28 WIB

Gerilyawan Ini yang Bertanggung Jawab Ledakan Bus Turis Mesir

Sebuah bus pariwisata meledak di Semenanjung Sinai, Mesir.
Foto: bbc.co.uk
Sebuah bus pariwisata meledak di Semenanjung Sinai, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kelompok gerilyawan Ansar Bayt al-Maqdis Selasa (18/2) mengatakan bahwa pemboman bus wisata di Sinai, Mesir yang menewaskan dua warga Korea Selatan dan sopir Mesir pada Ahad (16/2) adalah serangan bunuh diri yang dilakukan oleh salah satu pejuangnya.

Kelompok ini juga mengancam akan melakukan lebih banyak lagi serangan terhadap sasaran-sasaran ekonomi.

Serangan terhadap bus, yang sedang melakukan perjalanan ke Israel dari Biara St Catherine, bertujuan wisata populer di

selatan Sinai, adalah serangan pertama pada wisatawan sejak penggulingan Presiden Mohamed Moursi memacu pemberontakan Islam.

"Ansar Bayt al-Maqdis telah berhasil mengorbankan salah satu pahlawannya untuk meledakkan bus menuju Zionis itu, dan ini

terjadi sebagai bagian dari perang ekonomi kita terhadap rezim pengkhianat itu," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Gerilyawan Islam telah meningkat tajam di Mesir, termasuk sebagian besar wilayah tanpa hukum yang berbatasan Israel dan Jalur Gaza, sejak militer menggulingkan Moursi pada Juli, setelah massa protes terhadap pemerintahannya.

Sejak saat itu, tentara telah melancarkan operasi besar-besaran di Sinai dengan menargetkan kaum gerilyawan, dan pasukan keamanan meluncurkan tindakan keras terhadap kelompok itu dan Ikhwanul Muslimin yang pemerintah cap sebagai organisasi teroris.

Ikhwanul menyangkal pihaknya terlibat dalam kekerasan.

"Insya Allah kita akan menonton geng berbahaya inflitrator itu dan kami akan menargetkan kepentingan ekonomi mereka di semua tempat dalam rangka melumpuhkan tangan mereka dari (menyakiti) kelompok Muslim," kata pernyataan Ansar Bayt al-Maqdis.

Serangan itu menandai pergeseran dalam strategi antara gerilyawan Sinai untuk menargetkan turis "lunak" dan target ekonomi.

Industri pariwisata Mesir yang penting telah terpukul keras oleh tiga tahun kekacauan politik dan protes jalanan

KAIRO -- Kelompok gerilyawan Ansar Bayt al-Maqdis Selasa (18/2) mengatakan bahwa pemboman bus wisata di Sinai

Mesir yang menewaskan dua warga Korea Selatan dan sopir Mesir pada Ahad (16/2) adalah serangan bunuh diri yang dilakukan oleh salah satu pejuangnya.

Kelompok ini juga mengancam akan melakukan lebih banyak lagi serangan terhadap sasaran-sasaran ekonomi.

Serangan terhadap bus, yang sedang melakukan perjalanan ke Israel dari Biara St Catherine, bertujuan wisata populer di

selatan Sinai, adalah serangan pertama pada wisatawan sejak penggulingan Presiden Mohamed Moursi memacu pemberontakan Islam.

"Ansar Bayt al-Maqdis telah berhasil mengorbankan salah satu pahlawannya untuk meledakkan bus menuju Zionis itu, dan ini

terjadi sebagai bagian dari perang ekonomi kita terhadap rezim pengkhianat itu," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Gerilyawan Islam telah meningkat tajam di Mesir, termasuk sebagian besar wilayah tanpa hukum yang berbatasan Israel dan Jalur Gaza, sejak militer menggulingkan Moursi pada Juli, setelah massa protes terhadap pemerintahannya.

Sejak saat itu, tentara telah melancarkan operasi besar-besaran di Sinai dengan menargetkan kaum gerilyawan, dan pasukan keamanan meluncurkan tindakan keras terhadap kelompok itu dan Ikhwanul Muslimin yang pemerintah cap sebagai organisasi teroris.

Ikhwanul menyangkal pihaknya terlibat dalam kekerasan.

"Insya Allah kita akan menonton geng berbahaya inflitrator itu dan kami akan menargetkan kepentingan ekonomi mereka di semua tempat dalam rangka melumpuhkan tangan mereka dari (menyakiti) kelompok Muslim," kata pernyataan Ansar Bayt al-Maqdis.

Serangan itu menandai pergeseran dalam strategi antara gerilyawan Sinai untuk menargetkan turis "lunak" dan target ekonomi.

Industri pariwisata Mesir yang penting telah terpukul keras oleh tiga tahun kekacauan politik dan protes jalanan.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement