Senin 17 Feb 2014 12:47 WIB

Peserta Askes Datangi DPRD Jabar Keluhkan BPJS

Rep: Ari Lukihardiyanti/ Red: Muhammad Hafil
Petugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menerangkan kepada warga cara mendapatkan kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat peluncuran JKN di RS Fatmawati, Jakarta, Rabu (1/1). Kartu JKN merupakan perlindungan kesehatan agar peserta memeroleh m
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Petugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menerangkan kepada warga cara mendapatkan kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat peluncuran JKN di RS Fatmawati, Jakarta, Rabu (1/1). Kartu JKN merupakan perlindungan kesehatan agar peserta memeroleh m

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Peserta Asuransi Kesehatan (Askes) mengeluhkan pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Mereka yang rata-rata pensiunan PNS ini mendatangi Komisi E DPRD Jabar, Senin (17/2).

Pada Komisi E DPRD Jabar, mereka menyampaikan semua keluhan terkait dengan penyelenggara BPJS. Turut hadir, Dinas Kesehatan, BPJS Jabar, serta perwakilan komisi E DPRD Jabar.

Menurut perwakilan peserta Askes, Thomas Sitepu, pelayanan BPJS di setiap rumah sakit daerah lebih bobrok. Kurangnya sosialisasi, menjadi masalah karena banyak masyarakat tidak tahu apa itu BPJS.

"Terutama para peserta Askes yang lanjut usia. Mereka kebingunan dengan adanya BPJS ini," kata Thomas.

Menurut Thomas, peserta Askes di semua rumah sakit bukan mengurangi biaya. Malah, menambah biaya lagi. Bahkan, ada pensiunan PNS yang tinggal di daerah pedalaman sulit mendapat pelayanan kesehatan secara gratis.

Thomas mengatakan, ada peserta Askes yang sengaja setiap pekan datang ke RSHS. Usianya, sudah 74 tahun.  Bayangkan saja, ongkos untuk pulang pergi sudah menghabiskan berapa. ''Ditambah ketika tiba di Rumah Sakit pelayanannya ribet sekali," katanya.

Thomas berharap, pihak terkait melakukan sosialisasi lebih lanjut kepada pasien yang banyaknya usia lanjut. Bahkan dia juga meminta rincian biaya Askes selama menjadi PNS yang dialihkan ke BPJS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement