REPUBLIKA.CO.ID, PRIGEN -- Pengelola Taman Safari II Prigen, Surabaya boleh bernafas lega. Pasalnya, semburan debu vulkanik Kelud nyaris tak menerpa areal taman ini. Meski demikian, di hari pertama letusan Gunung Kelud, Kamis (13/2) lalu, pihak pengelola tetap mengandangkan semua koleksi satwanya.
Menurut Humas Taman Safari II Prigen Surabaya, Idam Ristian, prioritas satwa yang dikandangkan itu diutamakan yag sensitif terhadap debu. Semisal, gajah, harimau, badak, seta burung-burung pemasanga semisal elang. Nah, beberapa satwa yang dinilai cukup tahan akan debu tetap berkeliaran semisal rusa.
"Hari pertama memang ada debunya walau sedikit, namun di hari berikutnya alhamdulillah sudah turun hujan, " ujar Idam Ristian kepada ROL, Ahad (16/2).
Disebutkan, areal TSI II Prigen seluas 350 hektare pada umumnya aman dari debu vulkanik. Lebih lagi, katanya, areal taman lebih banyak ditumbuhi pepohonan yang rindang. Sehingga debu tak serta merta langsung turun ke tanah.
Satwa yang diperlihara di TSI II Prigen tercatat sebanyak 2.000 ekor terdiri dari 178 spesies. "Termasuk persediaan air bersih untuk minum satawa aman. Saat ini pengunjung sudah mulai rapai juga, sekitar 3.000 orang per hari," papar Idam seraya mengatakan memang jumlah pengunjung mengalami penurunan akibat bencana Kelud.