REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi terus memantau aktivitas dua gunung api di daerah itu, setelah terjadi erupsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara dan Kelud di Jawa Timur.
"Pemantauan ini kami lakukan untuk mengetahui apakah ada aktivitas menonjol di dua gunung api yang masih aktif tersebut yakni Gunung Salak dan Gede," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi Irwan Fajar.
Ia mengatakan, tujuan pemantauan ini, jika nanti terjadi hal tidak diinginkan, dengan cepat dapat diminimalkan dampak bencana tersebut. Menurut Irwan, dalam pemantauan rutin ini pihaknya juga berkoordinasi dengan instansi terkait seperti bidang vulkanologi, geologi dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) agar segala aktivitas yang terkait dengan dua gunung tersebut selalu terpantau.
Namun dari informasi yang diterima, kedua gunung yang masih aktif tersebut tidak menunjukkan gejala peningkatan aktivitas atau sampai saat ini masih tetap normal. Meski demikian, BPBD tetap siaga karena kejadian bencana alam datangnya tidak bisa diprediksi.
"Kami berharap dua gunung api tersebut tidak ada peningkatan aktivitas. Meski begitu, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan kami juga kerap melakukan sosialisasi tentang penanganan pra dan pascabencana khususnya kepada warga yang tinggal dekat gunung tersebut," ujarnya.
Irwan mengatakan ada tujuh kecamatan yang berada di wilayah dua gunung api tersebut yakni tiga kecamatan di kaki Gunung Salak yakni Kecamatan Kalapanunggal, Kabandungan dan Parakansalak serta empat kecamatan di wilayah Gunung Gede yakni Sukabumi, Sukaraja, Sukalarang dan Kadudampit.