REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengelola Bandara di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang menutup operasionalnya akibat terdampak abu vulkanik Gunung Kelud mulai berbenah dengan melakukan bersih-bersih. Upaya pembersihan dilakukan sejak Sabtu (15/2).
Gunung Kelud yang berketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut (mdpl) berada di perbatasan tiga kabupaten di Jatim, yaitu Kediri, Blitar, dan Malang. Ketika meletus sebaran asapnya membuat sejumlah bandara ditutup di pulau Jawa, termasuk Juanda.
Pengelola Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo yaitu PT Angkasa Pura I (Persero) mengoptimalkan enam mobil pemadam kebakaran (PMK) untuk membersihkan abu vulkanik Gunung Kelud seiring pengoperasian bandara sejak pukul 18.00 WIB kemarin.
"Tapi, kini kami juga minta bantuan kepada pemerintah daerah setempat untuk mengirimkan mobil PMK tambahan. Semoga jumlah yang ada cukup untuk pembersihan Bandara Juanda dari abu Gunung Kelud," kata General Manager AP I Bandara Internasional Juanda, Trikora Harjo.
Penambahan jumlah mobil PMK, ungkap dia, disebabkan unit PMK yang sebelumnya telah diturunkan tidak mencukupi. Tetapi Trikora belum dapat memastikan seberapa banyak unit mobil PMK yang dibutuhkan. Pasalnya abu vulkanik yang menempel di infrastruktur Juanda cukup banyak.
"Selain itu, untuk pembersihan landasan pacu kami justru menggunakan dua unit runway swiper. Kami harap dengan alat yang ada saat ini, pembersihan bandara bisa cepat selesai," ujarnya.